Bethlehem, MINA – Umat Kristen Palestina terus makin berperan dan makin nyata terutama dalam bantuan kemanusiaan di Palestina meskipun jumlah mereka kecil, menurut sebuah studi baru.
Temuan penelitian yang berjudul “Pemetaan Organisasi Kristen di Palestina: Kontribusi dan Dampak pada Komunitas Lokal Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur”, diumumkan dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Seni dan Budaya Universitas Dar al-Kalima yang berbasis di Bethlehem bekerja sama dengan Catholic Near East Welfare Association (CNEWA).
Dikutip dari Wafa, Rabu (17/3), Dar al-Kalima dan CNEWA, yang menugaskan penelitian tersebut, mengatakan, “Terlepas dari tantangan sosial ekonomi dan politik yang kronis, sejumlah besar organisasi terkait gereja (CRO) terus memainkan peran pembangunan dan kemanusiaan yang besar dalam melayani rakyat Palestina secara luas” dan memiliki “dampak penting pada masyarakat Palestina lokal di semua sektor.”
Studi tersebut telah membuktikan bahwa “meskipun populasinya semakin menyusut dibandingkan dengan komunitas pemeluk agama lain, tetapi pembangunan Kristen dan karya kemanusiaan terus berkembang, memberikan dukungan kepada penduduk lokal dengan berbagai latar belakang dan dalam setiap aspek kehidupan.”
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Terungkap bahwa sebagian besar penerima CRO adalah non-Kristen, melebihi 90% penerima mereka di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.
“Saat ini, ada 93 sekolah, universitas, dan pusat kejuruan, 19 fasilitas perawatan kesehatan, 47 lembaga perlindungan sosial, 77 pusat budaya dan pariwisata, 38 pusat pemuda dan pramuka, satu pusat lingkungan, dan 21 badan pembangunan lokal dan internasional memberikan layanan bervariasi kepada ratusan ribu orang Palestina sebagai bagian dari identitas dan budaya Kristennya,” jelas penelitian itu.
Studi tersebut menemukan bahwa “sekitar 296 CRO diyakini sebagai pemberi kerja terbesar ketiga bagi rakyat Palestina setelah Otoritas Palestina (PA) dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dengan kapasitas kerja melebihi perusahaan terbesar Palestina yang beroperasi di bawah sektor swasta dengan total kapasitas kerja 9.098 karyawan (5.017 Kristen dan 4.081 Muslim).”
CRO, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, menginvestasikan angka yang luar biasa sebesar USD $ 416 juta setiap tahun di seluruh sektor penting seperti perawatan kesehatan, pendidikan, layanan sosial, pelatihan kejuruan, dan intervensi bantuan pembangunan.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mengenai jumlah keseluruhan penerima manfaat yang ditargetkan, CRO telah memberikan layanan kepada sekitar 37 persen penduduk Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.
Studi tersebut menetapkan bahwa layanan CRO menyentuh kehidupan lebih dari 1.900.000 orang Palestina setiap tahun. Misalnya, empat dari enam rumah sakit khusus (67%) di Yerusalem berafiliasi dengan Gereja, merawat lebih dari 330.000 pasien setiap tahun dan memberikan perawatan berkualitas untuk dialisis ginjal pediatrik, layanan kanker pediatrik, operasi jantung rumit, kesehatan ibu khusus, bank darah perawatan mata, dan layanan canggih lainnya untuk para penyandang disabilitas.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat