Palestina Minta Uni Eropa Ambil Tindakan Nyata Terhadap Perluasan Permukiman Ilegal

Belgia, MINA – Perdana Menteri (PM) meminta (UE) untuk mengambil tindakan ekonomi di belakang kekuatan politiknya, karena tidak cukup dengan pernyataan kecaman atas berlanjutnya perluasan pemukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa, di markas besar Dewan UE di ibu kota Belgia, Brussel pada Rabu (27/10), seperti dikutip dari Wafa.

PM Shtayyeh meminta UE untuk memberikan tekanan nyata pada Israel untuk mengizinkan pemilihan diadakan Palestina di Yerusalem, termasuk mengizinkan warga Palestina memberikan suara mereka, dan mencalonkan diri sebagai kandidat pemilihan; sebagaimana diatur dalam perjanjian yang ditandatangani sebelumnya dengan Israel.

PM Shtayyeh memperbaharui seruannya kepada UE untuk meminta pertanggungjawaban pemukim Eropa yang tinggal di pemukiman kolonial, sesuai dengan prinsip-prinsip UE yang menganggap pemukiman bertentangan dengan hukum internasional, bahwa semua pemukiman adalah ilegal.

Shtayyeh menghargai posisi UE dalam pelabelan produk pemukiman, menekankan bahwa sudah waktunya untuk mencegah produk ini memasuki pasar Eropa.

Selain itu, Shtayyeh juga meminta kepada negara-negara Uni Eropa untuk segera mengakui Negara Palestina, melindungi solusi dua negara yang selalu diadvokasikan oleh UE, menunjukkan bahwa dengan meningkatnya laju penyelesaian, solusi ini dapat diterapkan.
Shtayyeh juga berterima kasih kepada Uni Eropa atas dukungannya yang berkelanjutan terhadap Palestina dan membangun lembaga-lembaga negara, menyerukan untuk meningkatkan dukungan ini dan memenuhi janji keuangannya yang disetujui untuk tahun 2021.(T/R5/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.