Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Jamin Netralitas

yang baru bersama Panglima TNI lama Jenderal Gatot Nurmantyo. (Humas Setkab)

 

Jakarta, MINA – Panglima TNI yang baru Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, TNI bersama dengan Polri menjamin netralitas terhadap jalannya pemilihan umum.

“Kita akan melaksanakan kegiatan ini bersama-sama Polri, kita solid dengan Polri untuk menjaga jalannya pesta demokrasi ini. Sehingga netralitas itu akan kita jaga di atas segala-galanya,” ujar Marsekal Hadi seusai dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12) sore.

Pelantikan dilakukan setelah sebelumnya Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Hadi Tjahjanto tersebut disetujui secara aklamasi dalam rapat paripurna DPR RI Kamis (7/12). Demikian rilis Humas Setkab RI.

Ketika ditanya tentang program prioritasnya, ia mengatakan, dirinya akan melanjutkan program Panglima TNI sebelumnya Jenderal Gatot Nurmantyo, yaitu sinkronisasi kekuatan terhadap pembangunan nasional.

“Ada lima program prioritas, yaitu pembangunan di Natuna, Tarakan, Morotai, Biak, Merauke dan Selaru, akan saya lanjutkan, karena itu adalah sejalan dengan program pembangunan yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Hadi kepada wartawan usai pelantikan dirinya.

Mengenai mutasi di jajaran pimpinan tinggi TNI, Panglima TNI menegaskan bahwa mutasi itu ada aturannya.

Ia menyebutkan, aturannya berdasarkan Jukmin yang ada adalah apabila personel tersebut sudah menjalani jabatan dua tahun. Kemudian memang diperlukan untuk kedinasan dalam rangka mendukung tugas pokok, mendukung visi dan misi pimpinan.

Sedangkan mengenai alat utama sistem persenjataan (alutsista), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengemukakan, alutsista yang dimiliki TNI saat ini berpedoman pada based on MEF (Minimum Essential Force) yang saat ini sudah masuk Rencana Strategi (Renstra) kedua, 2014-2019.

“Kita menunggu saja ada beberapa yang harus segera dipenuhi, di antaranya adalah pemenuhan pesawat tempur, radar, dan kapal selam, itu yang sedang kita tunggu,” lanjutnya.

Marsekal Hadi Tjahjanto, kelahiran Malang 8 November 1963, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (tahun 2017).

Perwira Tinggi lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 tersebut juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden Jokowi (2015-2016) dan Irjen Kementerian Pertahanan (2016-2017). (T/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.