New York, MINA – Parade Islam yang dikenal dengan United American Muslim Day Parade hari ini (25/9) telah dilaksanakan dan berjalan lancar dengan mengusung tema “Building Bridges” (membangun jembatan) sebagai antithesis dari kebijakan-kebijakan Donald Trump yang dinilai memecah belah dan rasis.
“Alhamdulillah hari ini telah berlangsung parade Islam tahunan di kota New York. Parade ini adalah yang ke-32 tahun sejak dimulai tahun 1985 lalu,” ujar Imam Shamsi Ale kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (25/9).
Donald Trump identik dengan slogannya “Building Walls” atau membangun dinding.
“Yang unik dari parade tahun ini adalah: satu, mendedikasikan parade ini sebagai solidaritas penuh untuk Rohingya. Sehingga Grand Marshal yang dipilih adalah seorang aktifis dari komunitas Rohingya, Mouhiddin Yousuf. Dua, dihadiri oleh banyak non Muslim sebagai bukti bahwa umat Islam tidak sendirian dalam menghadapi tantangan-tantangannya,” pungkas Imam Shamsi.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Dia melanjutkan, salah seorang Honorary Grand Marshal atau Grand Marshal kehormatan adalah Rabbi Marc Schenier, seorang pemimpin Yahudi yang berpengaruh di kota New York.
“Alhamdulillah, saya telah menjadi ketua parade ini sejak 1998 lalu,” tambahnya.
Parade Muslim ini sudah berjalan 32 tahun, diikuti beberapa negara dari Amerika, Eropa, Australia dan lainnya.
Parade Muslim bertujuan menjawab kelompok-kelompok yang tidak suka terhadap Islam (Islamphobia) yang kerap memojokkan kaum muslimin. (L/R07/B05)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)