Khartoum, MINA – Paramiliter Sudan mengatakan, mereka menguasai beberapa tempat penting, termasuk Istana Kepresidenan di Khartoum tengah, setelah terjadi pertempuran dengan tentara reguler.
Baku tembak sengit serta ledakan besar melanda Ibu Kota pada Sabtu (15/4), di mana gumpalan asap mengepul dari berbagai tempat dan tentara dikerahkan di jalan-jalan.
Bentrokan terjadi setelah berhari-hari ketegangan antara tentara dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter yang kuat, Press TV melaporkannya.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan terkejut pada Sabtu dengan kekuatan besar dari tentara memasuki kamp-kampnya di Khartoum dan mengepung paramiliternya.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Pasukan tentara “melancarkan serangan besar-besaran dengan segala jenis senjata berat dan ringan,” katanya.
Namun, juru bicara tentara Sudan mengatakan, pasukan paramiliter menyerang pangkalan militer.
“Pejuang dari Pasukan Pendukung Cepat menyerang beberapa kamp militer di Khartoum dan di tempat lain di sekitar Sudan,” kata Brigadir Jenderal Nabil Abdallah.
RSF kemudian mengatakan, para pejuangnya telah merebut kendali Istana Kepresidenan, kediaman panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Bandara Internasional Khartoum.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Kedutaan Besar Rusia di Sudan mengatakan pada hari Sabtu, pihaknya prihatin dengan “peningkatan kekerasan” di negara Afrika Timur Laut itu dan menyerukan gencatan senjata dan negosiasi.
Kedutaan mengatakan, suasana di ibu kota Khartoum tegang, tetapi para diplomat Rusia aman, lapor kantor berita Rusia RIA.
Partai-partai sipil Sudan, yang telah menandatangani perjanjian pembagian kekuasaan awal dengan tentara negara itu dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter, telah meminta kedua belah pihak untuk menghentikan permusuhan.
Para pihak juga mendesak pemain internasional dan regional untuk segera membantu menghentikan pertumpahan darah.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Sementara itu, tentara Sudan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa angkatan udara sedang melakukan operasi untuk menghadapi pejuang RSF. (T/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel