Ankara, MINA – Turki dan Israel sepakat berupaya memperbaiki hubungan yang tegang selama ini setelah presiden kedua negara mengadakan pembicaraan telepon yang jarang terjadi antara presiden mereka, kata Juru Bicara Partai AK yang berkuasa di Turki, Omer Celik, pada Rabu (14/7).
Kedua negara mengusir duta besar pada 2018 setelah perselisihan. Ankara mengutuk pendudukan Israel di Tepi Barat dan perlakuannya terhadap warga Palestina, sementara Israel telah meminta Turki menghentikan dukungan untuk kelompok Palestina Hamas yang memerintah Gaza, Aljazeera melaporkan.
Kedua belah pihak mengatakan yang lain harus bergerak terlebih dahulu untuk pemulihan hubungan apa pun.
Senin (12/7) lalu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon presiden baru Israel, Isaac Herzog, untuk mengucapkan selamat.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Dalam pembicaraan itu sebuah kerangka kerja muncul setelah seruan ini di mana kemajuan harus dibuat pada beberapa masalah di antara dua negara, di mana perbaikan dapat dilakukan, dan di mana langkah-langkah menuju penyelesaian area bermasalah harus diambil,” kata Celik setelah pertemuan Partai AK.
Celik memilih Palestina sebagai salah satu dari banyak masalah yang ingin didiskusikan Turki dengan Israel, sembari menambahkan bidang-bidang seperti pariwisata dan perdagangan harus menjadi “win-win” bagi kedua negara. Perdagangan bilateral tetap kuat di tengah perselisihan politik.
Selama panggilan telepon, yang dilakukan sehari setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengunjungi Ankara, Erdogan mengatakan kepada Herzog bahwa dia menghargai mempertahankan dialog dan mengatakan hubungan Turki-Israel adalah kunci untuk stabilitas regional.
Erdogan juga menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, menambahkan “langkah-langkah positif” juga akan membantu hubungan Turki dengan Israel.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pada bulan Mei, Erdogan menyebut Israel sebagai “negara teror” setelah polisi Israel menembakkan peluru baja berlapis karet dan granat kejut ke arah pemuda Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Israel menuduh Turki membantu anggota Hamas, yang dianggap sebagai “organisasi teroris” oleh Israel dan sekutu Baratnya.
Turki juga baru-baru ini berusaha memperbaiki hubungannya dengan Arab Saudi dan Mesir. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza