Pemerintah Denmark Wacanakan Pembatasan Aksi Pembakaran Al-Qur’an

Kopenhagen, MINA – Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen berharap wacana pemerintah untuk membatasi aksi pembakaran Al-Qur’an akan membantu meredakan konflik internasional yang berkembang dengan beberapa negara Muslim.

“Fakta bahwa kami memberi isyarat baik di Denmark maupun di luar negeri bahwa kami sedang mengerjakannya mudah-mudahan akan membantu mengurangi masalah yang kami hadapi,” kata Rasmussen kepada wartawan, setelah pertemuan dengan para pembicara kebijakan luar negeri parlemen, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (1/8).

Beberapa pekan lalu, di Denmark dan Swedia terjadi unjuk rasa dengan aksi pembakaran serta perusakan salinan Al-Qur’an hingga menyebabkan negara-negara Muslim marah.

Pemerintah Denmark mengatakan akan mencari “alat hukum” yang memungkinkan pihak berwenang untuk campur tangan dalam protes semacam itu, jika dianggap menimbulkan “konsekuensi negatif yang signifikan bagi Denmark, paling tidak berkaitan dengan keamanan.

“Ini bukan karena kami merasa tertekan untuk melakukannya, tetapi analisis politik kami adalah demi kepentingan terbaik kita semua,” kata Rasmussen, menambahkan: “Kita seharusnya tidak hanya duduk dan menunggu ini meledak. ”

Sementara Pemerintah Swedia mengatakan, bulan ini sedang mengkaji solusi serupa tetapi partai sayap kanan di kedua negara telah mengecam inisiatif tersebut, dengan beberapa mengatakan kebebasan berbicara tidak dapat dikompromikan.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan, telah mengirim surat ke 57 negara di Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menjelaskan hak Swedia untuk berkumpul dan mengutuk tindakan Islamofobia. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.