Perjuangan Dakwah Mentawai Ikhtiar Mengetuk Pintu Langit

Program kerja YMPM hingga Program memberangkatkan 120 orang Da’i Pedalaman Full Ramadhan selama 40 hari di Mentawai. (Foto: YMPM)

Oleh: Muhammad Shiddieq/ Ketua YMPM Sumatera Barat

Dengan izin Allah SWT, Rabu 7 Juni 2017 pada Ramadhan yang mulia ini di hadapan ratusan jama’ah pengajian rutin Majelis Ta’lim Masjid Al-Falah Jambu Air Bukittinggi di bawah binaan Al-Mukharram Ustadz Yusuf Qhardawy.

Melalui Tuan Guru Al-Ustadz Yusuf Qhardawy kami diperkenankan menyampaikan Kisah Perjuangan Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM) dalam mensyiarkan Islam di bumi dakwah Mentawai. Di hadapan jama’ah kami sampaikan kisah perjuangan dakwah YMPM di Mentawai mulai dari kronologis masuknya YMPM ke Mentawai, suka dan duka dakwah, tantangan dan rintangan, program kerja YMPM hingga Program memberangkatkan 120 orang Da’i Pedalaman Full Ramadhan selama 40 hari di Mentawai.

Kesempampatan Tausiyah tersebut kami manfaatkan untuk mengajak jama’ah agar ikut membantu Perjuangan dakwah Mentawai khususnya membantu biaya pengiriman 120 orang Da’i yang memakan biaya Rp.900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah).

Selesai kami menyampaikan kisah Perjuangan dakwah Mentawai, kami mendapatkan pengalaman yang sangat berharga tentang kisah-kisah menarik, penuh inspiratif bahkan dalam pengamatan kami insya Allah ini adalah ikhtiar untuk mengetuk pintu langit.

Masya Allah… Allahu Akbar…

Kisah Pertama :

# Tabungan Haji Untuk Dakwah Mentawai #

Ketika kami telah selesai menyampaikan tausiyah, kami ditemui oleh seorang Nenek dan Nenek tersebut menyampaikan kepada kami :

Ustadz… Nenek ingin betul bisa berangkat ke tanah suci untuk menunanikan ibadah haji. Sudah lama nenek ingin pergi ke Mekkah. Nenek berharap semoga Allah SWT menyampaikan harapan nenek untuk bisa ke tanah suci. Untuk bisa ke Tanah suci nenek mulai berangsur-angsur menabung. Tadi sebelum berangkat pergi ke pengajian nenek berencana akan pergi ke Bank memasukkan tabungan ongkos naik haji.

Baca Juga:  Tuntunan Doa Berlindung dari Empat Jenis Fitnah

Namun setelah nenek mendengar dari Ustadz bahwa para Da’i kita membutuhkan biaya untuk buka dan sahur serta untuk dakwah Mentawai. Nenek fikir kegiatan dakwah ini sangat penting untuk dibantu. Maka nenek serahkan uang ini kepada Ustadz guna mendukung perjuangan dakwah Da’i kita di Mentawai.

Setelah menuturkan kata-katanya, akhirnya nenek tersebut menyerahkan uang yang digulung dan di ikat dengan karet di dalam kantok kresek warna hijau.

Dengan perasaan bangga, haru dan linangan air mata kami terima infaq dan shadaqah nenek tersebut.

Fikiran kami langsung teringat kisah yang terjadi di zaman Ulama besar Islam Imam Malik Rahimahullahu ta’ala. Kisah dua orang yang mendapatkan haji mabrur.
Satu orang tidak berangkat ke Mekah namun mendapatkan haji mabrur karena uang untuk perjalanan ke tanah suci ia berikan kepada fakir miskin yang membutuhkan bantuan.

Kami berdo’a kepada allah swt, amalan nenek yang peduli dengan dakwah, peduli dengan muallaf dan peduli dengan kesulitan yangvdihadapi Da’i dipedalaman Mentawai semoga insya Allah Ikhtiar mengetuk Pintu langit.

Kepada nenek kami sampaikan :
“Nek… semoga nenek telah mendapatkan haji yang babrur sebwlum nenek berangkat ke tanah suci. Amin.

Kisah Kedua :

Selesai ceramah, sebelum melaksanakan shalat zuhur di masjid Al-Falah Jambu Air Bukittinggi, Seirang Bapak tua yang mendengarkan tausiyah dari kami mengatakan :

Baca Juga:  Tuntunan Doa Berlindung dari Empat Jenis Fitnah

Pak Ustadz… Bapak tadi sebelum pergi mendengarkan pengajian tidak tahu ada pengajian dari Ustadz untuk dakwah Mentawai. Bapak terharu perjuangan Ustadz dan Da’i di Mentawai. Insya Allah Bapak akan ikut membantu.
Karena sekarang Bapak tidak membawa uang, insya Allah Rabu depan ketika pengajian berikutnya Bapak akan berinfaq untuk membantu dakwah Mentawai dan Da’i kita yang sedang berjuang di Mentawai.

Spontan kami menjawab, tidak apa Pak, insya Allah Rabu depan aja tidak apa.

Waktu shalat dzuhur masuk, kami melaksanakan shalat dan kami sudah tidak terfikir dengan niat Bapak Tua tersebut.

Ba’da shalat zuhur, saat kami berdialog dengan Ustadz Hamzah, ternyata Bapak tadi kembali menemui kami dan mengatakan kepada kami :

Ustadz…
Bapak tidak mungkin menunggu berinfak Rabu depan, sebab Rabu depan Bapak belum tentu masih hidup. Kalau Bapak meninggal tentu kesempatan berinfak untuk Mentawai ini Bapak tidak jadi bisa ikut. Bapak ingin untuk untuk berbuat baik jangan ditinda. Beramal shaleh lebih cepat kita laksanakan lebih baik. Bapak tia tersebut berkata Bisa Bapak ustad menemani Bapak menjemput uang tersebut?

Masya Allah… Masya Allah… Allahu Akbar.

Bersegera berbuat baik, tidak menunda-nunda dalam beramal shaleh merupakan Firman Allah swt dan ajaran nabi Muhammad saw.

Semangat Bapak Tua ini dalam bersegera mengerjakan amal shaleh, semoga menjadi ikhtiar mengetuk pintu langit. Amin Yaa Rabb…

Kisah Ketiga :

“Kisah Pedagang yang menginfakan sepeda motor”

Kami memiliki sahabat seperjuangan di kota Bukittinggi yang pekerjaan sehari-hari berdagang di pasar Raya kota bukittinghi.

Siang kemaren kami datang kerumahnya.

Baca Juga:  Tuntunan Doa Berlindung dari Empat Jenis Fitnah

Sahabat saya ini menyampaikan, Alhamdulillah dalam menjalani hidup ini saya tidak biasa mengeluh meskipun saya mengalami kondisi yang sulit.

Sekarang ini saya sedang di uji oleh Allah swt, kondisi kesulitan ekonomi. Jualan sekarang ini susah, barang jualan tidak jalan sehingga untuk menggaji anggota saja kewalahan.
Untuk membayar Bank tidak tercarikan.

Semula saya bersama istri akan menjual sepeda motor untuk mengatasi kesulitan yang saya alami. Namun kami berfikir sekalipun sepeda motor sudah terjual belum tentu bisa memberikan jaminan kami dapat keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi.

Akhirnya kami yakin bahwa solusi terbaik untuk keluar dari kesulitan yang sedang dialami yakni Sepeda motor ini kita infakkan saja.
Insya Allah kami yakin dengan berinfak Allah pasti akan melapangkan kita.

Allah swt berfirman :
Berinfaklah kamu dalam keadaan lapang dan sempit.
Dan hadist nabi Muhammad saw :
Siapa yang melapangkan urusan makhluk dibumi maka makhluk dilangit akan melapangkannya.

Hari ini Saudara dan sahabat kami kesulitan dalan menjalankan dakwah Mentawai guna membina muallaf, menghidupkan ramadhan dan mensyiarkan islam di Mentawai. Insya Allah kami pasti akan di tolong oleh Allah swt.

Kisah sahabat kami seorang pedagang yang menginfakkan hartanya di waktu sulit insya Allah mudahan ikhtiar mengetuk pintu langit. Amin…

Semoga kisah-kisah di atas menjadi inspirator dan motivator bagi kita dalam ikhtiar kita mengetuk pintu langit.

Dukung terus perjuangan Yayasan muslim Peduli Mentawai (YMPM) dalam memberangkatkan 120 orang da’i.

Bantuan Yayasan Muslim Peduli Mentawai yg sedang menjalankan Program Pengiriman Dai Pedalaman…

Donasi pengiriman 120 Dai untuk pembinaan Para Muallaf Mentawai dapat disalurkan melalaui :

– Bank Nasional Indonesia Syariah.

Cab. Bukittinggi.

No. Rek. 0397762727

– Bank Syariah Mandiri.

Cab. Payakumbuh.

No. Rek. 7083758238

Atas Nama : *YAYASAN MUSLIM PEDULI MENTAWAI*.

(R07/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)