POLISI ISRAEL BEBASKAN TERSANGKA SERANGAN PEMBAKARAN DI DUMA NABLUS

Ali Saad Dawabsheh (18 bulan) meninggal dunia dalam serangan pembakaran oleh sekelompok pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel di Duma, selatan Nablus, utara Tepi Barat.(Foto: PNN)
Ali Saad Dawabsheh (18 bulan) meninggal dunia dalam serangan pembakaran oleh sekelompok pemukim ilegal ekstrimis di Duma, selatan , utara .(Foto: PNN)

Tel Aviv, 25 Syawwal 1436/10 Agustus 2015 (MINA) – Polisi Israel telah membebaskan semua orang yang dicurigai berada di balik teror pembakaran pada 31 Juli di Duma, selatan Nablus, utara Tepi Barat, yang menewaskan seorang bayi berusia 18 bulan, Ali Dawabsheh, dan ayahnya, serta melukai serius ibu dan saudaranya.

“Semua orang yang ditangkap kemarin untuk diinterogasi telah dibebaskan,” ujar juru bicara badan keamanan internal Israel Shin Bet, demikian Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan sebagaiman dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia tidak menjelaskan berapa jumlah yang dibebaskan. Namun, menurut harian Israel Haaretz, Ahad (9/8),  sembilan teroris yahudi ditangkap, tetapi bukan tersangka dalam kasus tersebut.

Mereka yang dibebaskan sebelumnya telah ditangkap polisi Israel selama tindakan keras terhadap pos-pos Yahudi di Tepi Barat, yang terjadi setelah serangan teror pembakaran di Duma.

Ini terjadi saat pengadilan Israel di Akka memperpanjang penahanan lima warga Palestina yang tinggal di wilayah jajahan Israel selama lima hari. Lima warga Palestina telah ditangkap saat memprotes serangan teror di Duma.

Namun, Parlemen Israel (Knesset) telah meluluskan RUU “anti-terorisme” yang memungkinkan enam bulan penahanan administratif bagi para penyerang.

Mengenai Tahanan Ekstrimis Yahudi

Pada Ahad (9/8), harian Israel Haaretz mengatakan, salah satu dari sembilan ekstrimis Yahudi yang ditahan adalah Mordechai Meyer (18 tahun) dari permukiman ilegal Israel ‘Ma’aleh Adumim’.

Meyer harus ditahan di Penjara Rimonim selama enam bulan setelah perintah penahanan administratif dikeluarkan terhadap dirinya. Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon, yang mengeluarkan perintah, mengatakan Meyer diduga terlibat dalam kekerasan dan serangan teror baru-baru ini sebagai bagian dari kelompok teror Yahudi.

Tahanan lain adalah Eviatar Slonim, diduga anggota sebuah kelompok ekstremis yang berusaha untuk menyakiti orang-orang Arab dan mengganti otoritas di Israel dengan kerajaan Yahudi. Slonim sebelumnya telah ditangkap karena dicurigai membakar sebuah rumah Palestina di Bukit Hebron Selatan pada November 2014 lalu.

Pekan lalu, Saluran TV Israel Channel 10 mengatakan, sumber-sumber keamanan telah menunjukkan ke arah sebuah pos ilegal di daerah timur Shilo, Tepi Barat yang, menurut sumber, memiliki “sejarah” permusuhan dengan desa-desa Palestina di daerah itu.

Sementara polisi menangkap aktivis sayap kanan Meir Ettinger, dia belum ditetapkan sebagai tersangka dalam serangan itu, demikian dilaporkan I24.

Ettinger, di mana kakeknya Meir Kahane merupakan pendiri gerakan rasis anti-Arab, Kach, ditangkap pada Senin “karena aktivitasnya dalam sebuah organisasi ekstrimis Yahudi,” juru bicara layanan keamanan internal Shin Bet melaporkan.

Pengadilan memperpanjang penahanan Meir Ettinger sampai setidaknya hari Ahad, kata sumber pengadilan.

Polisi mengatakan Ettinger, berusia sekitar 20 tahun, diduga melakukan “kejahatan nasionalis” tapi tidak menuduh dia terlibat langsung dalam pemboman pekan lalu dari dua rumah Palestina di Tepi Barat yang diduduki, di mana seorang bayi harus meninggal akibat serangan pembakaran oleh sekelompok ekstrimis Yahudi.

Haaretz melaporkan Ettinger terkait dengan pembakaran bulan lalu di Gereja Perkalian dari roti dan ikan di tepi Danau Galilea. Gereja itu rusak dan dua orang luka-luka.(T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0