POLITIKUS, AKTIVIS HAM MESIR IKUT AKSI MOGOK MAKAN

Sebagian aktivis Mesir yang kini ditahan keamanan.  Alaa Abdel-Fattah, Ibrahim Al-Yamany, Muhamad Sultan, Ahmad Zeyada, Ahmad Abdel-Rahman (Nubi), Karim Abdel-Sattar and Moemen Imam (Foto: Courtesy of Freedom for the Brave campaign)
Sebagian yang kini ditahan keamanan. Alaa Abdel-Fattah, Ibrahim Al-Yamany, Muhamad Sultan, Ahmad Zeyada, Ahmad Abdel-Rahman (Nubi), Karim Abdel-Sattar and Moemen Imam (Foto: Courtesy of Freedom for the Brave campaign)

, 2 Dzulqa’dah 1435/28 Agustus 2014 (MINA) – Para politikus dan HAM Mesir menunjukkan solidaritas terhadap para aktivis dengan bergabung melakukan aksi mogok makan,  menyusul kabar terbaru aktivis Ahmad Abdel-Rahman (dikenal sebagai Hamada El-Nubi) yang dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dengan tanpa kehadiran (in absentia).

“Hamada El-Nubi telah mengumumkan mogok makan setelah 75 hari dalam kurungan penjara di mana ia bersama-sama dengan dua orang lain, termasuk Alaa Abdel Fattah-dan Wael Metwally,” kata pernyataan bersama yang dibuat HAM sebagaimana dikutip harian Mesir Ahram dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketiga aktivis ini dihukum bersama-sama dengan 20 lainnya yang didakwa dalam kasus yang sama tapi tidak ditahan. Sementara 24 orang dibawa ke pengadilan karena bergabung dengan demonstrasi yang tidak mendapatkan izin pihak berwenang.

“Hamada Nubi  mulai mogok setelah semua cara lain tidak berhasil. Nubi menyatakan mogok makan dimulai 26 Agustus, “kata pernyataan itu lebih lanjut menambahkan.

Aksi mogok makan dimaksudkan untuk memprotes:

– Vonis 15 tahun penjara dari hasil siding in absentia para terdakwa di pengadilan.

– Kondisi buruk di dalam penjara dan perlakuan aparat terhadap Nubi yang ketat seolah ia adalah buronan kelas kakap
– Menuntut membawa kasus ini ke pengadilan terorisme karena para aktivis muda ditahan karena melakukan protes damai.
– Pemogokan juga dilakukan dalam solidaritas dengan aktivis yang dipenjara Alaa Abdel Fattah dan adiknya Sanaa Seif yang ditangkap atas tuduhan serupa.

Ayah Alaa Abdel-Fattah yang bernama Seif El-Islam meninggal beberapa jam setelah pernyataan HAM tersebut dikeluarkan. Anaknya Alaa dan putrinya Sanaa sebelumnya diizinkan berkunjung satu kali saat ayahnya sakit kritis di rumah sakit.

“Semua yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan solidaritas penuh dengan aksi pemogokan Hamada El-Nubi dan Alaa Abdel Fattah-dan semua tahanan politik bergabung dengan mereka,” kata pernyataan itu.

Kelompok-kelompok yang menandatangani pernyataan itu termasuk kelompok Mesir Populer Saat Ini, Partai Konstitusi, Partai Kebebasan, Partai Sosial Demokrat Mesir dan Partai Kebebasan Mesir.(T/R04/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0