PRAKTISI: METODE PEMBELAJARAN DRAMA MUDAH DIINGAT

mirza seminar
Mirza Ghulam Ahmad,M.Pd, pada Seminar Sehari “Kemandirian Membangun Peserta Didik Melalui Metode Pembelajartan Drama” di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/5). (Foto/MINA)

Bogor, 26 Rajab 1436/15 Mei 2015 ( MINA ) – Mirza Ghulam Ahmad,M.Pd, mengatakan metode pembelajaran menggunakan drama ternyata lebih mudah diingat oleh peserta didik.

Mirza mengatakan hal itu pada Seminar Sehari “Kemandirian Membangun Peserta Didik Melalui Metode Pembelajartan Drama” di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/5).

Menurutnya, drama merupakan bagian dari sastra atau keindahan. Sastra terdiri dari tiga, yaitu puisi yang ia ibaratkan sebaga ianak-anak, drama diibaratkan sebagai remaja, dan prosa diibaratkan sebagai orang tua.

“Maka, dengan demikian, mudah diingat”, ujar Mirza yang juga dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta itu.

Ia menambahkan, bahwa sastra dapat dijadikan sebagai pijakan tafsir agama, karena bahasa sastra relatif mudah diterima.

Karena itu, Mirza mengatakan, muatan satra religius sanggup memberikan semangat keagamaan seseorang untuk kian dekat dengan Tuhan.

“Dengan demikian, jika muatan agama telah terpatri kuat dan tepat, rasa kemanusiaan akan turut berkobar oleh muatan sastra yang humanis,” paparnya.

Pada sessi seminar tersebut, juga ditampikan praktik sosiodrama yang menggugah kreativitas peserta didik. (L/ima/P4)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0