PRESIDEN JOKOWI: PEROMBAKAN KABINET UNTUK TINGKATKAN KINERJA PEMERINTAH

Presiden Jokowi melantik para menteri baru dan Seskab, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).(Foto: Setkab.go.id)
Presiden melantik para menteri baru dan Seskab, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).(Foto: Setkab.go.id)

Jakarta, 29 Syawwal 1436/14 Agustus 2015 (MINA) – Terkait dengan perombakan Kerja yang baru saja dilakukannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kinerja pemerintah sehingga percepatan nasional dapat terwujud.

“Perombakan Kabinet tersebut adalah salah satu jembatan terbaik untuk mewujudkan janji saya pada rakyat, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kehidupan mereka,” kata Jokowi dalam pidatonya di hadapan Sidang Paripurna MPR-RI, Jumat (14/8) pagi, sebagaimana siaran pers Sekretariat Kabinet RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sebelumnya, pada Rabu (12/8) lalu, Presiden Jokowi melantik enam menteri baru dalam perombakan kabinet di Istana Merdeka, Jakarta.

Menteri-menteri yang dilantik termasuk Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan yang menggantikan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno dan Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian yang menggantikan Sofyan Djalil. Kemudian Rizal Ramli menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo. Thomas Lembong, mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.

Selanjutnya Pramono Anung, elite politik PDI Perjuangan, menggantikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet dan Sofyan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Perekonomian, dilantik sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.

Jalankan Program Pembangunan

Presiden Jokowi menegaskan, sejak Kabinet Kerja dibentuk, Pemerintah secara bertahap menjalankan program pembangunan nasional seperti digariskan dalam Nawacita.

“Pemerintah melakukan transformasi fundamental dan mengubah paradigma pembangunan dari yang bersifat konsumtif ke produktif,” kata Presiden Jokowi dalam sidang paripurna MPR-RI yang dipimpin oleh Ketua MPR-RI Zukifli Hasan itu.

Untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, lanjut Presiden Jokowi, selain mendorong berkembangnya ekonomi kreatif, Pemerintah fokus melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan, waduk, dan pembangkit listrik.

“Pemerintah juga mengalihkan subsidi BBM ke sektor-sektor produktif dan jaring pengaman sosial. Kini pemerintah sedang membagikan Kartu Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat,” terang Jokowi.

Namun diakui Presiden Jokowi, masih banyak persoalan yang menghadang kita. Sampai hari ini ketidakstabilan harga pangan masih terjadi, kesenjangan kaya dan miskin dan antarwilayah masih terbuka, praktik korupsi masih berlangsung, dan penegakkan hukum belum sepenuhnya kokoh.

“Pemerintah akan bekerja keras untuk memerangi persoalan-persoalan tersebut,” tegas Presiden Jokowi.

Sidang paripurna MPR-RI itu juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Presiden BJ. Habibie, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Hamzah Has, mantan Wakil Presiden Boediono, para pimpinan lembaga negara, dan para menteri Kabinet Kerja, serta para kepala Lemabaga Pemerintah Non Kementerian.(T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0