PRESIDEN NIGERIA BERSUMPAH PADA IBU GADIS YANG DICULIK

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan (Gambar: The Nation)
Goodluck Jonathan (Gambar: The Nation)

Abuja, 25 Ramadhan 1435/23 Juli 2014 (MINA) – Presiden Nigeria Goodluck Jonathan untuk pertama kalinya bertemu dengan sejumlah orang tua dari 219 siswi yang diculik oleh kelompok bersenjata .

Jonathan meyakinkan mereka tentang tekadnya, Selasa (22/7), membebaskan mereka yang masih di penangkaran “dibawa keluar hidup-hidup”, kata juru bicara kepresidenan Reuben Abati kepada wartawan setelah pertemuan, Al Jazeera yang dikutip MINA.

Abati mengatakan, Jonathan menjelaskan, beberapa gadis berhasil meloloskan diri dan Jonathan memberi jaminan bahwa pendidikan anak-anak dan teman sekelas mereka yang masih ditawan, tidak akan menderita dengan cara apa pun.

“Bapak Presiden meyakinkan mereka tentang penentuan pemerintah federal dan tekad pribadinya untuk memastikan bahwa gadis-gadis yang masih di penangkaran akan dibawa keluar hidup-hidup. Ia menjelaskan bahwa itu adalah tujuan utama pemerintah,” kata Abati.

Usai pertemuan dengan Presiden, para orang tua muncul dari pintu yang tertutup rapat tanpa menunjukkan emosi, tetapi beberapa darinya berjabat tangan dengan presiden. Beberapa siswi yang berhasil lolos tersenyum untuk fotografer.

Wartawan dilarang bertanya dengan gadis-gadis dan orang tua oleh keamanan Nigeria.

Lawan Abana, juru bicara komunitas Chibok, kota tempat para siswi diculik, mengatakan delegasi dari 177 siswi bertemu dengan Jonathan.

Setidaknya 11 orang tua telah meninggal sejak penculikan – tujuh dalam serangan di desa bulan ini dan empat orang terkena serangan jantung dan penyakit lain. Sedangkan masyarakat Chibok menduga akibat trauma.

Dalam pertemuan, Jonathan didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Keuangan, dan Penasihat Keamanan Nasional. Hadir juga Gubernur Borno, negara bagian asal para gadis yang diculik, Kashim Shettima.

Shettima menuduh Jonathan tidak berbuat cukup untuk menyelamatkan gadis-gadis dan telah membuat marah pemerintah dengan tuduhan bahwa pejuang Boko Haram lebih baik senjata dan motivasinya dari pada militer Nigeria.

Pertemuan Selasa itu terjadi setelah beberapa orang tua menolak bertemu dengan pemimpin Nigeria pekan lalu.

Selama berbulan-bulan orang tua telah meminta bertemu  presiden dan akhirnya Jonathan menyetujui permintaan aktivis pendidikan perempuan Pakistan, Malala Yousafzai, yang telah bertemu dengan para orang tua sebelumnya.

Kegagalan pemerintah Jonathan untuk menyelamatkan gadis-gadis telah mendorong kampanye dan reli internasional #BringBackOurGirls setiap hari  di ibukota Abuja, untuk memastikan perhatian atas nasib anak-anak mereka.

Beberapa orang tua dan tokoh masyarakat dari Chibok telah membuat pernyataan publik mendesak Jonathan untuk bernegosiasi dengan penculik gadis-gadis.

Boko Haram menuntut pertukaran gadis-gadis yang mereka tawan dengan pejuang yang ditahan pemerintah. Sejauh ini, Jonathan menolak.

Kementerian Pertahanan Nigeria juga dikritik karena tidak cepat menyelamatkan gadis-gadis, dengan mengatakan bahwa ia tahu di mana mereka ditahan tetapi takut menggunakan kampanye militer yang bisa membuat para gadis terbunuh. (T/P09/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0