Jakarta, 9 Syawwal 1435/5 Agustus 2014 (MINA) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terseret seruan yang dikeluarkan oleh Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Syria.
“Negara bertanggung jawab menyelamatkan warga negaranya, untuk tidak melakukan tindakan masing-masing yang mengancam keselamatan warga itu sendiri,” tegas Presiden SBY pada sidang kabinet terbatas bidang Polhukam di Kantor Presiden, Jakarta, Senin sore (4/8).
Indonesia, kata Presiden, memiliki undang-undang, sistem dan kebijakan untuk bersikap tegas untuk melindungi rakyatnya agar tidak terombang-ambing oleh hasutan, laman Sekretariat Kabinet yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Lebih lanjut Presiden mengingatkan bahwa kerap kali persoalan yang terjadi tersebut, merupakan persoalan dalam negeri, yang melibatkan sesama warga Muslim.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, kelompok ISIS adalah kelompok radikal yang menggunakan kekerasan untuk memperjuangkan sesuatu yang diyakini.
Karena itu, Menteri Agama meminta umat Islam Indonesia tidak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan.
Dituturkan oleh Menag, ajaran dalam Islam yaitu mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara dan untuk tujuan yang baik, bukan menebar ketakutan dan kekerasan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Karena itu, lanjut Menag, untuk mengupayakan perdamaian di Irak dan Suriah, masyarakat Indonesia sebaiknya menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah.
“Kita harus dukung aparat penegak hukum untuk bekerja profesional dalam menanganinya,” tuturnya.
Menag meminta organisasi Islam di Indonesia untuk menebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. (T/R1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat