PROTES ANTI-CHARLIE HEBDO BERLANJUT DI NIGER

Umat Islam membakar mobil polisi di luar masji di ibukota Niamey, Sabtu (17/1). (Foto: AFP)
Umat Islam membakar mobil polisi di luar masji di ibukota , Sabtu (17/1). (Foto: AFP)

Niamey, , 27 Rabi’ul Awwal 1436/18 Januari 2015 (MINA) – Kedutaan di Niger memperingatkan warganya agar tinggal di dalam rumah, karena terus berlanjutnya terhadap penerbitan Muhammad oleh majalah di Paris, Perancis.

Pada hari kedua protes di Niger, demonstran melempar batu dan membakar dua gereja, membakar sedikitnya dua mobil polisi di luar masjid utama di ibukota Niamey, Sabtu (17/1), setelah pihak berwenang melarang pawai yang diselenggarakan para pemimpin Muslim setempat.

“Mereka menyinggung Nabi Muhammad kami. Itu yang kami tidak suka,” kata pengunjuk rasa Amadou Abdoul Ouahab kepada kantor berita Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Ini adalah alasan mengapa kami meminta umat Islam datang, sehingga kami bisa menjelaskan hal ini kepada mereka, tetapi negara menolak. Itu sebabnya kami marah hari ini,” katanya.

Kedutaan Perancis mengatakan di situsnya untuk warga Perancis di negara itu, “Berhati-hatilah, hindari pergi keluar.”

Demonstrasi juga dilaporkan terjadi di kota-kota regional, termasuk Maradi, 600 km timur Niamey, di mana dua gereja dibakar. Gereja lain dan tempat tinggal Menteri Luar Negeri Niger dibakar di kota timur Goure.

Tidak ada korban dilaporkan dalam demonstrasi itu.

Sumber polisi mengatakan, empat penceramah Muslim yang telah mengadakan pertemuan di Niamey ditangkap.

Sehari sebelumnya, setidaknya satu petugas polisi dan tiga warga sipil tewas dalam demonstrasi menentang kartun Charlie Hebdo di Zinder, kota kedua di Niger.

Pawai damai juga terjadi setelah shalat Jumat di ibu kota negara-negara Afrika Barat lainnya – Mali, Senegal dan Mauritania – serta Aljazair di Afrika Utara, yang semuanya bekas jajahan Perancis.

Ribuan umat Islam seluruh dunia menunjukkan kemarahanya pada Jumat atas penerbitan gambar kartun baru Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo, majalah satir yang sudah berulang kali melecehkan nabi umat Islam di tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, banyak pemerintah Barat mendukung posisi Charlie Hebdo yang menerbitkan kartun dengan dalih kebebasan berekspresi. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0