Putra Mahkota Saudi Dikritik

Berlin, MINA – Upaya Putra Mahkota Saudi Mohammed untuk memastikan terwujudnya  “kesepakatan abad ini” antara Palestina dan Israel yang diajukan Amerika Serikat, adalah untuk meningkatkan hubungannya dengan Israel, kata Pangeran Khaled Bin Farhan Al-Saud.

Pangeran yang sedang berlindung di Jerman dan tak setuju dengan usulan itu, mengatakan, Bin Salman terus bekerja untuk memastikan konsep ketaatan mutlak dalam rangka memfasilitasi keinginannya  menjadi Raja Saudi berikutnya. Demikian Middle East Monitor melaporkan, Rabu (27/6).

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Alkhaleej Online, Bin Farhan selanjutnya mengungkapkan “Bin Salman memilih salah satu putra Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al-Saud, Gubernur Riyadh saat ini, sebagai putra mahkota berikutnya dalam persiapan untuk penobatannya sebagai raja sebagai penerus ayahnya.”

Dia mencatat,” Kepribadian putra mahkota baru lemah dan menggantungka nasibnya pada Bin Salman. ”

“Ada kemarahan besar di antara keluarga yang berkuasa mengenai tindakan Bin Salman,” kata Bin Farhan.

Ia menambahkan, “Pelengseran (Bin Salman) hanya masalah waktu.”

“Kesepakatan abad ini” merupakan kebijakan yang diusung pemerintahan Donald Trump untuk perundingan damai Timur Tengah antara Israel dan Palestina.

Sebelumnya, Saeb Erekat, Kepala Negosiator Palestina, mengatakan ia tidak memiliki keraguan tentang tujuan “kesepakatan abad ini” AS yakni menyasar kepemimpinan Palestina.

“Tujuannya adalah untuk menjatuhkan kepemimpinan Palestina dan menggantikan Mahmoud Abbas,” ujarnya. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.