Kota Al-Quds, MINA – Ketegangan semakin memuncak di Kota Al-Quds yang diduduki pada hari Jumat (21/7) saat ribuan jamaah Muslim Palestina berbondong-bondong menuju Masjid Al-Aqsha dalam menyambut aksi “Jumat Kemarahan” untuk mengutuk peningkatan langkah-langkah keamanan Israel di kompleks situs tersuci ketiga dalam Islam baru-baru ini.
Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Ma’an, pukul 3 sore waktu setempat, setidaknya 113 warga Palestina telah terluka di Kota Al-Quds dan Tepi Barat, sementara seorang warga Palestina berusia 17 tahun dilaporkan tewas ditembak seorang pemukim Israel saat terjadi bentrokan di Lingkungan Al-Quds, Ras Al-Amoud, dan setidaknya satu orang penduduk Al-Quds lainnya dilaporkan berada dalam kondisi kritis.
Sementara itu, polisi Israel melaporkan bahwa empat petugas terluka di Kota Al-Quds saat peserta aksi protes melemparkan batu, demikian Ma’an News melaporkannya yang diktuip MINA.
Dewan Wakaf Islam, lembaga yang mengelola Al-Aqsha, menyerukan awal pekan ini agar semua masjid di Kota Al-Quds ditutup pada hari Jumat dan semua jamaah Muslim di kota tersebut meggelar aksi Longmarch menuju Al-Aqsha untuk memprotes dan mengutuk pemasangan detektor logam, pintu putar, dan kamera pengawas tambahan di kompleks tersebut setelah serangan baku tembak Jumat pekan lalu (14/7) menewaskan dua polisi Israel dan tiga warga Palestina.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Menurut kantor berita Israel Ynet, polisi Israel memutuskan pada hari Jumat pagi detektor logam terpasang di pintu masuk menuju kompleks Al-Aqsha masih dipasang. Detektor logam dipasang di gerbang masuk Al-Aqsha bersamaan dengan dibukanya secara bertahap dua dari sembilan gerbang menuju kawasan pada Ahad (16/7).
Polisi Israel juga memutuskan untuk mencegah pria Palestina di bawah usia 50 tahun untuk memasuki Kota Tua dan Al-Aqsha, kecuali wanita.
Menurut otoritas Israel, pembukaan gerbang atau pintu masuk ke kawasan Al-Aqsha dilakukan secara bertahap karena kerawanan keamanan.
Namun, badan intelijen Israel, Shin Bet, dan Koordinator Kegiatan Otoritas di Wilayah (COGAT) telah menyatakan keberatannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang penggunaan detektor logam, dengan alasan bahwa kemarahan yang dipicu oleh tindakan tersebut mungkin lebih besar daripada manfaat keamanan menjaga mereka, media Israel melaporkan pada hari Rabu (12/7).
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Rakyat Palestina telah melihat tindakan di Al-Aqsha sebagai contoh terbaru dari otoritas Israel yang menggunakan kekerasan dan ketegangan Israel-Palestina sebagai sarana untuk melanjutkan penguasaan atas lokasi-lokasi penting di wilayah Palestina yang diduduki dan menormalkan tindakan-tindakan yang diperkuat oleh pasukan Israel untuk menargetkan orang-orang Palestina.
Sedikitnya 3.000 anggota pasukan Israel dikerahkan di Kota Al-Quds pada hari Jumat pagi ini, terutama di dekat kompleks Al-Aqsha, saat barikade logam dipasang di Gerbang Singa menuju kompleks tersebut, tempat ribuan orang Palestina berkumpul sejak penutupan.
Sejak pembukaan secara terbatas di Al-Aqsha Ahad (16/7) jamaah Muslim Palestina melaksanakan shalat lima waktu di jalan-jaln dan depan gerabang menuju Al-Aqsha, sebagai aksi menolak melewati tindakan keamanan yang dipasang di Al-Aqsha.
Meski terjadi peningkatan kehadiran polisi, ratusan warga Palestina melakukan sholat fajar saat fajar di depan Gerbang Lions. Namun, bentrokan tersebut kabarnya meletus di Lions ‘Gate sekitar tengah hari.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Sementara itu, setidaknya dua wartawan Israel dan asing melaporkan bahwa polisi Israel telah secara paksa memindahkan mereka dari Gerbang Singa dan menolak membiarkan mereka memasuki wilayah tersebut. Jurubicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld tidak menanggapi permintaan komentar dari Ma’an tentang apakah wartawan dilarang memasuki daerah-daerah tertentu di Kota Tua.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Ma’an bahwa baik ambulans maupun paramedis – bahkan dengan berjalan kaki – juga dicegah memasuki Gerbang Singa.
Ribuan orang Palestina yang tidak dapat memasuki Al-Aqsha melakukan salat Jumat berjamaah di daerah sekitarnya – di Jalan Salah al-Din, dekat Gereja Getsemani, di Wadi Joz, dan di Gerbang Jaffa menuju Kota Al-Quds.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Ma’an bahwa pasukan Israel melukai setidaknya enam jamaah di Jalan Salah al-Din dengan peluru baja berlapis karet, sementara puluhan lainnya menderita terkena gas air mata. Jurubicara kepolisian Israel Luba al-Samri mengatakan bahwa pasukan Israel “membubarkan” aksi damai setelah menuduh peserta aksi melemparkan batu.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Rekaman video menunjukkan ratusan peserta aksi damai melarikan diri saat sejumlah pasukan Israel menembakkan gas air mata dengan keras, dan bom suara ke arah kerumunan.
Organisasi kesehatan tersebut kemudian mengatakan bahwa seorang warga Palestina berada dalam kondisi kritis setelah ditembak tepat di bagian mata, sementara yang seorang lagi terluka akibat terkena tabung gas air mata, menambahkan bahwa keduanya telah dipindahkan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Bulan Sabit Merah tidak menentukan di mana di lokasi Al-Quds kedua orang tersebut telah terluka.
Rumah Sakit al-Makassed di Yerusalem Timur mendesak untuk meminta sumbangan darah pada hari Jumat karena banyaknya korban luka-luka dalam bentrokan tersebut, karena pasukan Israel menggerebek rumah sakit tersebut, dilaporkan menembaki gas air mata di sekitar pusat medis tersebut.
Pasukan Israel juga mendirikan sebuah pos pemeriksaan di jalan masuk menuju lingkungan Kota Al-Quds di desa Jabal al-Mukabbir, di mana polisi perbatasan yang dilengkapi dengan anjing pelacak dan kendaraan-kendaran taktis dikerahkan untuk mencegah jamaah Palestina menuju Al-Aqsha.
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan
Sementara itu, Ynet melaporkan bahwa pasukan Israel mencegah sebuah bus yang membawa orang-orang Palestina dengan kewarganegaraan Israel dari wilayah Latrun untuk memasuki Kota Al-Quds.
Sedikitnya 79 demonstran terluka oleh pasukan Israel di Kota Al-Quds sejak Kamis malam, karena polisi Israel juga menahan sejumlah tokoh dan aktivis politik Palestina. (T/R01/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Serang Kamp Nuseirat, 33 Warga Gaza Syahid