Abu Dhabi, 8 Shafar 1438/8 Oktober 2016 (MINA) – Menteri Perminyakan Mesir Tarek El-Molla, Senin (7/11) waktu setempat, mengatakan perusahaan minyak nasional Saudi Aramco menginformasikan, Riyadh telah menghentikan pengiriman minyak ke negara itu sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Saudi sepakat menyuplai Mesir dengan 700.000 ton produk minyak sulingan per bulan selama lima tahun di bawah kesepakatan senilai US$23 miliar (sekitar Rp300 triliun) antara Saudi Aramco dan perusahaan minyak nasional Egyptian General Petroleum Corporation (EGPC), yang ditandatangani awal tahun ini.
Namun Mesir tidak lagi menerima alokasi sejak bulan Oktober, Ahram Online melaporkan.
“Mereka tidak memberi kami alasan. Mereka hanya memberitahu soal penghentian pengiriman produk minyak sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ujar El-Molla di Forum Energi Internasional yang diselenggarakan di Abu Dhabi.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sebelumnya pada Senin, Kementerian Perminyakan Mesir membantah laporan bahwa El-Molla akan melawat ke Iran untuk menegosiasikan kesepakatan minyak baru, setelah Saudi menangguhkan perjanjian minyaknya.
Bulan lalu, menteri perminyakan menyatakan kesepakatan Mesir dengan Aramco masih berlaku. Ia bersikukuh keputusan penangguhan pasokan minyak ke Mesir pada bulan Oktober tidak memiliki ‘dimensi politik’.
Saudi Aramco adalah perusahaan minyak terbesar di dunia. Sejumlah kalangan melihat penghentian pengiriman minyak tersebut merupakan tanda masih adanya ketegangan antara Kairo dan Riyadh setelah sengketa atas konflik di Suriah. (P022/R03)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama