Flores Timur, MINA – Peristiwa angin kencang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (30/12) yang lalu. Sebanyak 12 kecamatan terdampak dari angin kencang yang terjadi akibat cuaca ekstrem melanda wilayah tersebut.
Adapun 12 kecamatan terdampak yaitu, Kecamatan Larantuka, Ile Mandiri, Titehena, Solor Timur, Adonara Barat, Adonara Tengah, Adonara, Demon Pagong, Wulanggitang, Lewolema, Wotanulumado, dan Solor Barat.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, hingga Jumat (6/1/2023), angin kencang menyebabkan 419 rumah alami kerusakan dengan rincian 173 unit rumah alami rusak ringan, 102 unit rumah alami rusak sedang, dan 144 unit rumah alami rusak berat.
Selain itu, terdapat beberapa fasilitas umum juga alami kerusakan, antara lain RSUD Larantuka, lima perkantoran dan tujuh fasilitas Pendidikan.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Pada saat kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur menuju lokasi terdampak untuk melakukan penanganan dan pendataan. Hingga kini tim BPBD masih berada di lapangan guna melakukan langkah-langkah penanganan lanjutan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan angin kencang di sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (7/1) dan Ahad (8/1).
Melihat potensi adanya bencana hidrometeorologi basah yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, BNPB mengimbau pemerintah dan masyarakat serta seluruh unsur terkait untuk melakukan langkah-langkah peningkatan kesiapiagaan.
Upaya yang dilakukan misalnya memangkas pepohonan rimbun yang rapuh agar tidak tumbang, melakukan pembersihan saluran-saluran air dan sungai agar tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menyebabkan banjir, serta mengikuti perkembangan cuaca dan informasi kebencanaan dari pihak-pihak yang telah ditentukan oleh pemerintah. (R/R2/P1)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Mi’raj News Agency (MINA)