Oleh: Mustofa Kamal, Pendakwah Medsos, Alumni Tarbiyah Wustho Lampung
Pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini ada beberapa amalan yang biasa dikerjakan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam atau disebut sebagai amalan sunah. Amalan sunah itu adalah antara lain;
- Sahur dan mengakhirkannya
Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan orang yang hendak berpuasa untuk bersahur terlebih dahulu sebelum masuk waktu subuh.
Dalam hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya: “Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.” (HR Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095).
Baca Juga: Aksi Kebaikan, Dompet Dhuafa Lampung Tebar 1445 Makanan Berbuka dan Takjil
Keutamaan sahur pun juga terdapat dalam hadits, maka dari itu sebaiknya kita jangan melewatkannya meski hanya dengan seteguk air.
Pada hadits lain disebutkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya: “Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR Ahmad no. 11086).
Sahur juga merupakan pembeda puasa kaum Muslimin dengan puasa Yahudi-Nasrani. Seperti disebutkan dari Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya: “Perbedaan antara puasa kita (umat Islam) dan puasa ahlul kitab terletak pada makan sahur.” (HR Muslim no. 1096.)
Termasuk disunahkan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga menjelang fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadits berikut. Dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, yang artinya, “Kami sahur bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian kami langsung berdiri untuk shalat”. Kemudian aku bertanya, “Berapa lama waktu antara mulai makan sahur dengan shalat itu?”. Dia menjawab, “Sekitar membaca 50 ayat.” (HR Bukhari no. 575 dan Muslim no. 1097).
Baca Juga: Masjid Sekayu Semarang Cikal Bakal Pembangunan Masjid Agung Demak
- 2.Menyegerakan berbuka Puasa
Dianjurkan bagi orang yang puasa untuk menyegerakan berbuka tatkala masuk Maghrib. Seperti disebutkan dari Sahl bin Saad Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shalalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya, “Akan senantiasa manusia dalam kebaikan tatkala mereka menyegerakan berbukanya.” (HR Bukhari no. 1957 dan Muslim no 1098).
- Berbagi makanan buka Puasa
Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani).
- Shalat Tarawih
Salah satu ibadah yang tidak kita jumpai pada bulan lainnya adalah shalat sunnah Tarawih. Shalat Tarawih ditambah Witir yang waktunya adalah dari semenjak sesudah shalat Isya sampai waktu sahur. Ada yang mengerjakan 11 rakaat dan ada juga yang 23 rakaat.
- Memperbanyak Shalat sunah
Pada bulan Ramadhan sudah seharusnya kita meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita, salah satunya memperbanyak shalat sunah. Beberapa shalat sunah yang bisa kita kerjakan, di antaranya shalat Rawatib, Dhuha, Tahajud dan sebagainya.
Baca Juga: Berkah Ramadhan, Wahdah Tebar Paket Sembako
6. Tadarus Al Qur’an dan mengkhatamkannya
Bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkan Al-Quran, oleh karena itu bertadarus Al-Quran adalah hal yang utama di bulan suci ini.
Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma menceritakan, bahwa Malaikat Jibril menemui-Nya pada tiap malam-malam bulan Ramadhan, dan dia (Malaikat Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (HR Bukhari No. 3220).
- Bertaubat
Selama bulan Ramadhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu ampunan bagi seluruh hambaNya. Karena itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk bertaubat kembali ke fitrah kita.
Baca Juga: Riska Gelar Anjangsana Sosial di Rumah Belajar Merah Putih Cilincing
- I’tikaf 10 hari terakhir
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah amaliyah Ramadhan yang selalu dilakukan Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam. Ini seperti disebutkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, bahwasanya Nabi Shalalahu ‘Alaihi Wasallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun i’tikaf setelah itu. (HR Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613).
- Umrah
Umrah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan tersendiri. Seperti disebutkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada seorang wanita Anshar bernama Ummu Sinan: “Sesungguhnya Umrah ketika bulan Ramadhan sama dengan menunaikan haji atau haji bersamaku.” (HR Bukhari No. 1863, Muslim No. 1256).
- Bersedekah
Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam adalah seorang yang dermawan dan di bulan Ramadhan, beliau lebih dermawan lagi.
Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu: “Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Malaikat Jibril. Malaikat Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Quran. Dan kedermawanan Rasulullah Shalalahu ‘Alaihi Wasallam melebihi angin yang berhembus.”(HR Bukhari, no. 6).
Baca Juga: Masjid Jami’ Aulia Pekalongan Usianya Hampir Empat Abad
Demikianlah sepuluh amalan sunah di bulan Ramadhan. Semoga kita bersama dapat mengamalkanya. Aamiin. (A/mus/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ini Lima Hikmah Puasa Ramadhan Sebagai Pendidikan Ruhiyah