Serangan Drone AS Tewaskan Tujuh Warga Yaman

(Foto: AFP)

Sana’a, MINA – Sebuah serangan pesawat tak berawak (drone) AS menewaskan setidaknya tujuh warga sipil pada akhir Januari di kawasan Shabwa, Al Jazeera melaporkan Selasa (6/2/2018).

“Korban adalah semua warga sipil tak berdosa yang tidak berhubungan dengan organisasi politik atau agama manapun”, Saleh Al-Aishi Al-Ateeqi, seorang kerabat salah satu korban mengatakan.

Al-Ateeqi menyalahkan kematian pada koalisi pimpinan-Saudi, yang mengklaim bertanggung jawab atas wilayah udara dan melindungi warga sipil.

AS telah melakukan serangan drone di wilayah Yaman sejak tahun 2002, seperti disebutkan laman MEMO.

Presiden AS Donald Trump meneruskan langkah dari pendahulunya, Barack Obama.

Pada bulan Agustus tahun lalu, AS dan UEA merekrut 2.000 orang Yaman secara lokal di Shabwa untuk membentuk pasukan elit dengan misi melawan Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP).

Proses perekrutan menyebabkan ketidaknyamanan di kalangan para anggota suku. Namun banyak warga yang bergabung karena kondisi kehidupan yang sulit dan kurangnya pekerjaan.

Pada tanggal 5 Agustus 2017, pasukan AS-UEA melakukan serangan terhadap suku terbesar Awaliq, dan menangkap seorang anggota suku yang tidak berdosa bersama keluarganya.

Serangan memicu pernyataan anti-UAE di media sosial yang menyalahkan “peran Emirate” di Yaman dan pasukan yang mendukung “agenda AS”.

Dua tahun lalu, empat mantan pilot AS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun menulis sebuah surat terbuka kepada mantan Presiden AS Obama, memperingatkan program drone itu sebagai “alat rekrutmen” untuk kelompok bersenjata.

Sejauh ini, serangan drone di Yaman telah menewaskan 1.341 warga setempat, dan melukai 300 lainnya sejak 2002, menurut Biro Investigasi Jurnalisme. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.