SHEIKH SALAH: TINDAKAN ISRAEL TERHADAP GERAKAN ISLAM AKAN GAGAL

Salah satu Ketua Gerakan Islam di Palestina, Syekh Raid Shalah (Foto: PIC)
Salah satu Ketua Gerakan Islam di , Syekh Raid Shalah (Foto: PIC)

Al-Quds, 4 Rabiul Awwal 1436/26 Desember 2014 (MINA) – Salah satu pimpinan Gerakan Islam di Palestina, Syekh Raid Shalah menegaskan pada Kamis (25/12) kemarin, kampanye penerapan situasi darurat yang digelar terhadap Gerakan Islam tidak akan mampu melemahkan perlawanan.

Hal ini merupakan pernyataan pertama yang disampaikan Syekh Raid terhadap perpanjangan vonis keempatnya dari Israel yang melarang masuk kota Al-Quds.

“Saya telah dilarang memasuki Masjid al-Aqsa dan Al-Quds dan harus meninggalkan negara itu selama setengah tahun,” katanya, The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pihak Israel memperpanjang vonis larangan kepada Syekh Raid Shalah masuk ke kota Al-Quds atau melakukan perjalanan ke luar negeri selama enam bulan berikutnya. Perpanjangan keempat ini berlangsung sejak September 2013 lalu.

Larangan ini adalah keempat kali berturut-turut dari Israel untuk mencegah akses Sheikh Salah ke kota yang diduduki rezim Tel-Aviv sejak September 2013 silam.

Dalam keterangan yang disampaikannya pada halaman pribadi di Facebook berjudul “Ketetapan Darurat Israel,” Shalah menegaskan, vonis dan ketetapan itu dalam rangka mencekal, menghalangi dan melarang masuk Al-Quds atau melakukan perjalanan keluar.

Raid Shalah tinggal menetap di kota Ummu Fahm, wilayah Israel sebelah utara. Ia tokoh Islam utama di wilayah Palestina jajahan 1948 yang paling keras perlawanannya terhadap politik pembangunan dan ekspansi Israel di Palestina, terhadap yahudasasi dan pelecehan Israel terhadap masjid Al-Aqsha.

Sheikh Salah adalah salah satu ikon Islam dan nasional Palestina dalam Jalur Hijau yang dikenal dengan konfrontasi biasa untuk kegiatan permukiman Israel dan skema Judaizations di Masjid al-Aqsa. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0