Siaga Badai Matthew, Jutaan Orang di Florida dan Carolina Diimbau Mengungsi

, 3 Muharram 1438/5 Oktober 2016 (MINA) – Badai kuat dengan kecepatan angin hingga 145 kilometer per jam menerjang , negara termiskin di belahan bumi Barat tempat banyak penduduk tinggal di gubuk reot beratap seng.

Badai Matthew digambarkan sebagai bencana kemanusiaan. Cuaca ekstrem berpotensi menghancurkan negara berpenduduk lebih dari 10 juta itu, yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan.

Sementara itu, otoritas berwenang di Florida dan Carolina, Amerika Serikat (AS), memperingatkan jutaan warga mereka untuk mengungsi ke tempat aman dan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk terjangan badai Matthew.

Pusat Badai Nasional (NHC) AS memprediksi Matthew akan bergerak melewati Florida pada Jumat (7/10) dan mendarat pada Sabtu (8/10) pagi dekat perbatasan Carolina Selatan dan Utara.

Jutaan warga di wilayah pesisir telah diperingatkan untuk mengungsi, Independent melaporkan, Rabu (5/10), yang dikutip MINA.

“Selama badai menerjang, mereka (para pekerja penyelamat) tidak bisa datang untuk melakukan penyelamatkan,” kata Gubernur Florida, Rick Scott. “(Maka sebaiknya) mengungsi sebelum terlambat,” ujarnya.

Presiden Barack Obama telah membatalkan jadwal kegiatan kampanye untuk Hillary Clinton di Tampa, Florida. Ia lalu mengunjungi Badan Managemen Darurat Federal untuk mengetahui pergerakan badai dan mendapatkan informasi terbaru terkait tanggap keadaan  darurat federal.

Badai Mathhew mendarat pada Selasa (4/10) pagi waktu setempat di Semenanjung Tiburon, untuk pertama kalinya badai Kategori 4 mendarat di Haiti sejak badai Cleo pada 1964.

Sejauh ini dua kematian dilaporkan terjadi di Haiti, sehingga total empat orang dilaporkan tewas akibat badai Matthew.

Menurut VOA, Matthew adalah badai terkuat di Samudera Atlantik dan Laut Karibia sejak Badai Felix tahun 2007. (P022/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.