Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswa MAN 1 Yogyakarta Raih Penghargaan Internasional

Risma Tri Utami - Selasa, 21 Februari 2017 - 13:46 WIB

Selasa, 21 Februari 2017 - 13:46 WIB

259 Views ㅤ

Siswa MAN I Yogyakarta beserta guru pendamping. (Foto: Kemenag)

Siswa MAN I Yogyakarta beserta guru pendamping. (Foto: Kemenag)

Yogyakarta, 23 Jumadil Awwal 1438/21 Februari 2017 (MINA) – Setelah melalui seleksi yang ketat, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta berhasil meraih medali perak tingkat Internasional dalam ajang Malaysia Technology Expo (MTE) 2017, yang digelar di Putra World Trade Center (PWTC), Malaysia, pada 16-18 Februari 2017.

Mereka adalah Zhahdo Bintang Ramadhan, M. Hanif Nursamsul, dan Farkhan Atoillah. Kedatangan mereka usai mengikuti MTE disambut dengan suka cita oleh rekan-rekan anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), guru, dan pegawai MAN 1 Yogyakarta di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Senin (20/2) sore.

Kepala MAN 1 Yogyakarta Wiranto Prasetyahadi yang turut menyambut kedatangan mereka menuturkan, keberhasilan siswa ini merupakan suatu hal yang membanggakan madrasah se-Indonesia.

“Untuk kalangan madrasah, ini kali pertama siswa madrasah mendapatkan Juara Lomba Penelitian Karya Ilmiah Internasional, ini suatu kebanggaan bagi seluruh keluarga besar madrasah di Indonesia,” ujarnya dalam laman Kemenag yang dikutip MINA.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Lantas ia mendorong agar karya ketiga siswa ini segera dipatenkan, dan mendapatkan hak cipta secara hukum atau HAKI. Pasalnya, hasil kerja keras mereka dalam penelitian dapat dipertanggunjawabkan secara ilmiah, bahkan teruji hingga meraih juara 2 tingkat internasional.

Inovasi ketiga siswa tersebut adalah menciptakan aplikasi nanopartikel perak sebagai agen alternatif pelapis antibakteri dan pelindung warna kain batik, atau diberi nama Antibacterial Batiq Textiles. Penelitian mereka lakukan sejak Januari 2015, ketiganya melakukan penelitian secara intensif tentang pelindung kain batik agar tidak mudah pudar warnanya.

Apresiasi dan penghargaan pun mereka dapatkan. “Kemarin ada perguruan tinggi negeri Yogyakarta yang menawarkan untuk masuk di perguruan tinggi tersebut,” kata Suyanto, guru pendamping yang mengikuti MTE.

Suyanto menambahkan, MTE 2017 yang digelar terbagi menjadi tiga kategori, yaitu Peneliti Muda (SLTA), Peneliti Muda Tingkat Mahasiswa, dan Peneliti Professional untuk Umum.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Selain meraih medali perak dalam MTE 2017, Tiga siswa MAN 1 Yogyakarta tersebut juga mendapatkan penghargaan Special Award dari Asosiasi Peneliti Taiwan. “Mereka tertarik dengan karya yang dihasilkan siswa MAN 1 Yogyakarta,” katanya. (T/R09)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda