Madrid, MINA – Menyusul Amerika Serikat (AS), Inggris dan Selandia Baru, Menteri Luar Negeri Spanyol mengumumkan, Spanyol akan menjatuhkan sanksi sepihak terhadap sekitar 12 pemukim Israel yang terlibat dalam serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Hal tersebut menyusul Amerika Serikat (AS), Inggris dan Selandia Baru yang baru-baru ini juga akan menjatuhkan sanksi terhadap pemukim Ilegal Israel yang kerap kali melakukan kekerasan terhadap warga Palestina, seringkali dengan todongan senjata dan memaksa mereka meninggalkan tanah yang menjadi hak mereka.
Dalam pidatonya di hadapan Komite Gabungan Dewan Perwakilan Rakyat Spanyol, Senin (4/3) seperti dikutip dari WAFA, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albarez mengatakan, pemerintah mulai menjatuhkan sanksi terhadap kelompok pertama yang terdiri dari 12 penjajah yang melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.
Di sisi lain, dia mengatakan, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menerima petisi Spanyol agar blok tersebut meninjau kembali perjanjian asosiasinya dengan Israel berdasarkan potensi pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dia menyerukan dukungan terhadap keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk menahan diri dari tindakan genosida terhadap warga Palestina, dan menyerukan pihak-pihak terkait untuk mematuhi keputusan sementara tersebut.
Menteri Spanyol juga mendesak negara-negara pendukung untuk terus mendanai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Dia juga mengumumkan, Spanyol sedang mempersiapkan paket keuangan baru untuk terus mendukung UNRWA selain bantuan darurat senilai €3,5 juta ($3,7 juta) yang dikirimkan Spanyol setelah banyak negara Barat mulai memotong dana atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggotanya terlibat dalam serangan 7 Oktober.
“Tanpa UNRWA, nasib 6 juta pengungsi Palestina yang dibantunya akan hancur,” katanya,
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
“Spanyol akan sepenuhnya menentang penangguhan pendanaan untuk organisasi tersebut. Saat ini, pendanaan sangat dibutuhkan dibandingkan sebelumnya,” lanjutnya.
Albares mengatakan, dia juga mendorong Uni Eropa untuk menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza, yang menurutnya bahkan lebih mendesak karena ancaman ekspansi militer Israel ke kota Rafah yang padat penduduknya. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel