Gaza, MINA – Sedikitnya dua warga di Jalur Gaza dibunuh oleh pasukan Israel selama demonstrasi Jumat (22/12), membuat total 14 warga Palestina yang tewas sejak tanggal 6 Desember.
Pada tanggal itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menyulut kemarahan seluruh rakyat Palestina yang mengakui kota tua Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan Negara Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, dua orang Palestina terbunuh dan lebih dari 70 lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Gaza utara, dekat perbatasan dengan Israel.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Menurut media berita setempat, Zakariya Al-Kafarneh (24) dibunuh tertermbaki langsung saat mengambil bagian dalam demonstrasi tersebut.
Sementara nama pria Palestina kedua yang terbunuh tidak diketahui. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Kantor berita Ma’an melaporkan, tentara Israel menggunakan peluru hidup, gas air mata dan granat setrum melawan demonstran Palestina yang berkumpul untuk demonstrasi pada Jumat ketiga sejak Trump mengumumkan keputusannya.
Sebelumnya, sedikitnya delapan orang Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel selama demonstrasi. Sementara empat orang juga telah terbunuh oleh serangan udara Israel di Gaza sejak awal Desember. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi