Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudan Darurat Kolera, Perlu Dukungan Internasional

Rudi Hendrik - Rabu, 14 Juni 2017 - 05:48 WIB

Rabu, 14 Juni 2017 - 05:48 WIB

256 Views

Surat kabar harian Sudan Al-Tayyar yang berisi kolera di Sudan

kolera.jpg" alt="" width="795" height="410" /> Surat kabar harian Sudan Al-Tayyar yang berisi pemberitaan kolera di Sudan

Khartoum, 19 Ramadhan 1438/14 Juni 2017 (MINA) – Kelompok oposisi Sudan, Partai Kongres Rakyat (PCP), telah meminta perdana menterinya untuk secara resmi menyatakan bahwa negara tersebut menderita epidemi kolera, demikian dilaporkan kantor berita lokal.

PCP, yang bergabung dengan Pemerintah Rekonsiliasi Nasional bulan lalu, mengatakan wabah hanya dapat ditahan jika penyakit tersebut dinyatakan secara resmi sebagai wabah nasional dan institusi internasional diizinkan melakukan intervensi.

Koresponden MINA di Khartoum Sidik Mustaqim melaporkan ada beberapa rumah sakit yang menolak melakukan perawatan untuk penderita penyakit kolera, karena kekhawatiran mereka akan tersebarnya penyakit itu yang semakin jauh.

“Dari penelusuran tim Kementrian terkait, memang paling banyak yang terkena di provinsi Nil Biru Dan Putih,” katanya mengutip laporan setempat.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Menurut pantauan di lapangan, hingga saat ini  telah terjadi 272 kematian dan lebih dari 14.659 infeksi sejak Agustus 2016, namun pemerintah Sudan bersikeras bahwa warganya terkena dampak akut “diare berair” dan bukan kolera.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan federal, Bahar Abugarda, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa wabah tersebut bukan masalah bagi Kementerian Kesehatan namun harus ditangani oleh negara-negara setempat dan Kementerian Sumber Daya Air pemerintah.

Menghadapi konsultansi Dewan Syura PCP di Khartoum, Sekretaris Jenderal Dr Ali El Haj mengatakan, pemerintah harus bertanggung jawab atas epidemi tersebut.

“Sebuah deklarasi wabah kolera hanya akan menguntungkan Sudan. Lihatlah apa yang terjadi di India dan Thailand setelah mereka mengumumkan epidemi kolera,” katanya.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Dia menekankan bahwa keterlibatan partainya dalam pemerintahan tidak akan mencegah mereka “dari mengatakan yang sebenarnya.”

Belum ada tanggapan langsung dari kantor perdana menteri Sudan terkait hal ini.

Kolera sudah menyerang setidaknya 14 kabupaten di kawasan Sudan Selatan yang merupakan wilayah konflik di negara itu.

Kolera merupakan penyakit pencernaan, biasanya disebarkan oleh makanan dan air yang tercemar, dan bisa mengakibatkan diare parah yang dalam kasus parah dapat mengakibatkan dehidrasi fatal serta gagal ginjal dalam waktu beberapa jam.(L/K02/RE1/B05)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Feature
Indonesia
Indonesia
Feature
Afrika
Afrika