TAKUT ISIS, ISRAEL DEPORTASI PAKSA PENGUNGSI ERITREA DAN SUDAN

Seorang migtran pencari suaka ditahan oleh kepolisian Israel. (Foto: Yotam Ronen/ActiveStill)
Seorang pencari suaka ditahan oleh kepolisian . (Foto: Yotam Ronen/ActiveStill)

, 4 Safar 1437/16 November 2015 (MINA) – Karena takut dengan potensi serangan dari Islamic State (/Daesh), Otoritas Pendudukan Israel baru-baru ini mulai mendeportasi paksa pencari suaka asal Eritrea dan Sudan ke Uganda dan Rwanda.

Mutasim Ali, Direktur Pusat Pembangunan Afrika (ARDC) yang berbasis di Tel Aviv mengatakan, langkah itu bermula setelah mantan Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan berspekulasi bahwa ISIS berpotensi merekrut pencari suaka untuk melakukan serangan di Israel.

“Kelompok ISIS dan teroris lainnya yang beroperasi di Sinai akan mengambil keuntungan dari (para migran) yang kesusahan untuk merekrut mereka,” kata Erdan pada Agustus lalu, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga:  PBB akan Gelar Pemungutan Suara untuk Keanggotaan Penuh Palestina

Sejak pengungsi dan pencari suaka mulai datang ke wilayah jajahan Israel pada 2005, jumlah mereka telah membengkak menjadi sekitar 45.000 orang.

Namun, Israel jarang memberikan suaka kepada mereka yang memintanya dan justeru mencoba “memaksa” mereka meninggalkan negara itu.

Menurut Ali, setelah pencari suaka berada di Israel, mereka tidak menghadapi serangan fisik sistematis seperti yang dilakukan para penyelundup manusia, tetapi mereka dapat ditahan untuk waktu yang lama serta mendapat hasutan, kebencian dan rasisme setiap hari.

Di wilayah Negev, dapat menahan pencari suaka pria Eritrea atau Sudan tanpa dakwaan di pusat penahanan Holot sampai satu tahun. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0