TENTARA ISRAEL SERANG JAMAAH MASJID AL-AQSHA

aqsha-tegang
Tentara pendudukan menyerbu Masjid Al-Qibli di lingkungan Masjid , Rabu (24//9). (Foto: Al-Aqsa Foundation)

, 29 Dzulqa’dah 1435/24 September 2014 (MINA) – Tentara Pendudukan Israel menembakkan gas air mata dan bom suara pada jamaah Muslim di dalam Masjid Al-Aqsha sejak Rabu pagi waktu setempat guna memberikan akses bebas bagi para pemukim ekstremis Yahudi menuju lingkungan masjid.

Saksi mata mengatakan kepada Ma’an News, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA),  sejak Rabu pagi puluhan tentara Israel telah berkumpul di Gerbang Al-Magharibah.

Bentrokan bermula terjadi di halaman Masjid Al-Aqsha setelah tentara Israel memaksa warga Palestina keluar dari kiblat pertama umat Islam itu di bawah todongan senjata.

Lima belas warga Palestina terluka akibat terkena peluru logam berlapis karet dan pecahan peluru dari granat kejut, dan puluhan lainnya menderita akibat gas air mata, petugas medis di dalam kompleks melaporkan.

Pejabat Israel mengunci pintu masjid dengan rantai selama bentrokan, kata beberapa saksi mata. Palestinian Information Center (PIC) melaporkan.

Bentrokan bahkan menjadi lebih intens saat Menteri Perumahan Israel Uri Ariel memasuki kompleks dengan sekelompok sayap kanan Yahudi Israel.

Saksi mata mengatakan kepada wartawan PIC, Sheikh Hossem Abu Leil, Wakil Presiden Gerakan Islam di dalam ‘Jalur Hijau’ dan kepala Yayasan Al-Quds untuk Pengembangan terluka dalam serangan itu.

Pasukan Israel menyerbu lingkungan masjid melalui Gerbang Al-Magharibah, dan menyerang banyak jamaah Muslim yang mencoba untuk menghentikan ekstremis Yahudi yang berupaya menyerbu dan melakukan ritual provokatif di lingkungan Al-Aqsha, lapor TV Palestina.

Tentara Israel memberlakukan pengepungan ketat di sekitar masjid, terutama Masjid Al-Qibli di dalam lingkungan Al-Aqsha, dan mencegah puluhan jamaah memasuki seluruh lingkungan Al-Aqsha.

Dalam konteks yang sama, sebelumnya hari Selasa, Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam mengatakan, pasukan Israel hari Selasa sehari sebelumnya, menyerang, lebih dari sekali, pada jamaah Al-Quds yang mencoba memasuki Masjid Al-Aqsha untuk beribadah sholat subuh. Sejumlah korban cedera dilaporkan.

Serangan Israel ini dilakukan bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Yahudi. Pasukan Israel memperketat keamanan dan melarang Muslimin berusia di bawah 45 tahun dan semua Muslimah masuk ke Masjid Al-Aqsha.

Ratusan jamaah Muslim  Al-Quds terpaksa menunaikan shalat Dzuhur berjamaah di pintu gerbang kompleks Masjid Al-Aqsha, sementara 85 pemukim ilegal ekstremis Yahudi menyerbu masjid di bawah pengamanan ketat polisi khusus Israel, Yayasan Aqsa menambahkan.

Dalam perkembangan lainnya, Pemerintah Israel telah membebaskan Direktur Yayasan Pemeliharaan Al-Aqsha, Dr. Hikmat Naamna, yang ditangkap beberapa hari lalu saat mencoba memasuki masjid. Ia telah dilarang memasuki Masjid Al-Aqsha selama dua pekan.

Prosedur terbaru datang di tengah meningkatnya kekhawatiran ummat Islam bahwa Israel berencana untuk mengelola pembagian waktu dan tempat di Masjid Al-Aqsha – situs paling suci ketiga dalam Islam – antara Muslim dan Yahudi.

Kabinet Palestina juga telah memperingatkan pembagian Al-Aqsha oleh Israel akan mengubah konflik menjadi konflik agama.(T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0