Terkait Bakar Salinan Al-Quran di Swedia, Jama’ah Muslimin Sampaikan Sembilan Poin

Jakarta, MINA – Terkait penistaan agama yang dilakukan seorang pria berusia 30 tahun dengan membakar salinan Al-Quran di luar masjid pusat di Ibukota , Stockholm, bertepatan dengan perayaan Idul Adha, Rabu (28/6).

Maka Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan protes keras yang ditandatangani Amir Ukhuwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Syakuri S.H sebagai berikut:

Pertama, Kami mengutuk keras aksi demonstratif penistaan agama dengan membakar mushaf Al Quran yang dilakukan seorang pria berusia 30 tahun di luar masjid pusat di Ibu kota Swedia, Stockholm, bertepatan dengan saat perayaan Idul Adha, Rabu (28/6).

Kedua, Kami menuntut tindakan abai pihak kepolisian dan pemerintah Swedia yang membiarkan  aksi tersebut berulang-ulang terjadi melalui saluran hukum internasional.

Ketiga, tindakan tersebut nyata-nyata memprovokasi warga dunia dan memposisikan Swedia berhadapan langsung dengan warga dunia serta  menjadikan Swedia sebagai common enemy (musuh bersama) warga dunia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan beragama sebagai termaktub dalam The Universal Declaration of Human Rights 1948.

Keempat, Kami ingin mengingatkan kembali Pemerintah Swedia khususnya hendaknya melakukan tindakan nyata agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi. Hal itu akan jelas merugikan pemerintah Swedia. Ia akan mendapatkan protes dari seluruh dunia karena membiarkan warganya menistakan simbol-simbol agama.

Kelima, Aksi penistaan agama tersebut juga menunjukkan kebencian orang kafir terhadap umat Islam, walaupun umat Islam tidak membenci mereka,

Keenam, Ketahuilah bahwa cahaya Islam tidak akan pernah padam dengan kebencian mereka. Cahaya Islam akan terus bersinar, memberi kecerahan bagi seluruh dunia, termasuk bumi Eropa.

Ketujuh, Aksi penistaan agama itu justru menunjukkan tanda-tanda kehancuran mereka yang membenci Islam. Sejarah mencatat, semakin seseorang berbuat dzalim dan nista, maka ia semakin dekat mereka menuju kehancuran.

Kedelapan, Seluruh umat Islam juga harus melakukan pembelaan dan tindakan nyata agar para pelaku penistaan agama jera dengan perbuatannya dan menjadi pelajaran bagi orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama.

Kesembilan, Umat Islam harus terus melakukan dakwah yang Rahmatan Lil Alamin kepada seluruh umat manusia, agar mereka mengerti tentang wajah Islam yang sebenarnya, dan penuh kasih sayang. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.