Beijing, MINA – Tiongkok, Arab Saudi dan Iran, pada Jum’at, mendesak penghentian segera operasi militer di Gaza dan membuka aliran bantuan berkelanjutan kepada warga Palestina di Gaza. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (16/12).
Seruan tersebut disampaikan dalam pernyataan bersama usai pertemuan wakil menteri luar negeri ketiga negara di ibu kota Tiongkok, Beijing, yang digelar untuk menindaklanjuti perjanjian rekonsiliasi atau dikenal dengan Perjanjian Beijing, antara Arab Saudi dan Iran.
Pernyataan itu juga mengatakan ketiga pejabat tersebut menyatakan keprihatinan mengenai situasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional.
Mereka juga dengan tegas menolak segala upaya untuk mengusir paksa warga Palestina dari tanah mereka, kata pernyataan itu.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Ketiga negara tersebut juga menekankan bahwa setiap pengaturan mengenai masa depan Palestina harus mencerminkan keinginan rakyat Palestina, mendukung hak mereka untuk mendirikan negara sendiri dan menentukan nasib mereka.
Penjajah Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat pasca aksi perlawanan dalam serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 18,787 warga Palestina syahid dan 50,897 terluka dalam serangan gencar pendudukan Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas di pihak pendudukan Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara 135 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina di Gaza, menurut angka resmi. (T/B03/P2)
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Mi’raj News Agency (MINA)