Cilangkap, 25 Rabi’ul Akhir 1438/24 Januari 2017 (MINA) – TNI membantah ada pasukan penjaga perdamaian yang tergabung dalam Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) yang ditahan di Bandara Al-Fashir, Darfur Sudan, karena terlibat mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi pada saat kembali ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.IP. saat konferensi pers dengan media massa, bertempat di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/1), demikian siaran pers Puspen TNI melaporkannya.
“Di Sudan ada dua penugasan misi perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pertama dari TNI yaitu Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid dan kedua dari Kepolisian RI yaitu Satgas FPU (Formed Police Unit),” jelas Kapuspen TNI.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Komandan PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI Brigjen TNI Marzuki yang saat ini berada di New York, Komandan Sektor Unamid Brigjen TNI Nur Alamsyah yang berada di Sudan dan Komandan Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid di Darfur Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“Mereka mengatakan bahwa kejadian tersebut memang ada, tetapi tidak melibatkan satu pun personel Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid. Sampai saat ini masih melaksanakan tugas di Sudan sampai bulan Maret 2017 yang akan datang,” ujar Mayjen TNI Wuryanto.
Terkait beredarnya pemberitaan di media sosial tentang adanya anggota pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang ditangkap di Bandara Al-Fashir, Jumat (20/1) di Sudan, yang diduga mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi pada saat akan kembali ke Indonesia setelah selesai melaksanakan penugasan, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menegaskan bahwasanya berita tersebut tidak benar.
“Supaya seluruh masyarakat mengetahui bahwa tidak ada keterlibatan anggota TNI, dalam hal ini anggota Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid yang ditahan karena terlibat dalam upaya penyelundupan senjata dan amunisi ke Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut Mayjen TNI Wuryanto menyatakan, kejadian di Bandara Al-Fashir saat pemeriksaan X-Ray diketahui ada benda-benda yang mencurigakan, setelah dibuka memang ada senjata berikut amunisi dan masih dalam penyelidikan.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Kejadian itu ada, tetapi tidak melibatkan satu pun anggota pasukan perdamaian Satgas Kontingen Garuda XXXV-B/Unamid dari TNI,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa TNI sendiri telah membuktikan tidak ada keterlibatan itu, karena personel Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid sampai saat ini masih melaksanakan penugasan di Darfur Sudan. (T/K02/R06/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?