TRAGEDI MINA TAK GANGGU PROSESI LEMPAR JUMRAH

(Dok. Kemenag)
(Dok. Kemenag)

Mekkah, 11 Dzulhijjah 1436/25 September 2015 () – Tragedi Mina di persimpangan jalan 204 dan 223 telah merenggut korban di antaranya jamaah haji Indonesia. Namun prosesi ibadah di Mina masih berjalan seperti biasa.

Hingga Jumat (25/9) dini hari, jamaah haji Indonesia silih berganti melewati jalan yang menuju ke lantai 3 jamarat. Mereka berjalan dalam kelompok kecil dan kelompok besar, demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ada dua jalan utama yang dilewati jamaah haji Indonesia, yaitu melewati terowongan yang mengarah ke lantai 3 jamarat dan jalan King Fahd. Kedua akses ini tetap bisa dilintasi jamaah karena memang posisinya tidak terkoneksi langsung dengan jalan 204 dan 223 yang menjadi tempat berlangsung.

Baca Juga:  Delegasi Media UEA Kunjungi MINA

“Di mana kejadian itu Mas,” tanya seorang jamaah yang melintas kepada petugas.

Petugas dari (PPIH) menjelaskan kalau lokasi kejadian bukan di terowongan atau di tempat lontar jumrah. Setelah ada penjelasan seperti itu jemaah kembali melanjutkan perjalanannya.

Ada 52 maktab jamaah haji Indonesia di Mina. Sesuai instruksi dari ketua kloternya, mayoritas jamaah haji Indonesia melontar jumrah pada dini hari atau sore/malam hari.

Pada waktu-waktu itu jalan menuju lokasi lempar jumrah relatif lengang, lokasi lontar jumrah juga demikian. Jamaah bisa melontar tanpa harus berdesak-desakan dengan sesama jamaah.

Untuk lempar jumrah di awal hari tasyrik ini pemerintah melalui ketua kloter sudah meminta jamaah haji Indonesia menghindari jam-jam 13-16 waktu setempat. Lontar jumrah disarankan pada dini hari atau malam hari supaya tidak berdesak-desakan. (T/P011/P4)

Baca Juga:  Delegasi Media UEA Kunjungi MINA

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0