UE Gelar Kompetisi EU Social DigiThon, Cari Solusi Pandemi COVID-19

Jakarta, MINA – Delegasi untuk Indonesia, bekerja sama dengan Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), meluncurkan kompetisi bertema “Aksi Muda untuk Perubahan”, yang dimulai pada 19 Januari 2021 dan akan berakhir pada 21 Februari 2021 pukul 17:00 waktu Jakarta.

Kompetisi itu bertujuan untuk menghadirkan pemikiran kreatif dan inovatif dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan ide solusi berbasis digital guna menjawab tantangan terkait .

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menyatakan, pandemi telah mengubah kehidupan orang-orang di seluruh dunia dan menimbulkan tekanan dalam banyak hal. Para manula, perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya di tengah masyarakat adalah yang paling terdampak Covid-19. EU Social DigiThon adalah upaya untuk membantu menemukan solusi inovatif untuk tantangan sosial-ekonomi di Indonesia yang telah diperburuk oleh krisis COVID-19.

kompetisi EU Social DigiThon mencari ide-ide proyek untuk menangani salah satu dari tiga bidang berikut: tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja, tantangan yang dihadapi perempuan dan anak perempuan atau tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas.

Peserta harus mengirimkan ide mereka dalam bentuk catatan konsep. Sepuluh finalis akan dipilih untuk memaparkan solusi mereka kepada panel juri yang terdiri dari perwakilan dari Delegasi Uni Eropa, ASIOTI dan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Tiga pemenang akan mendapatkan bimbingan dan dukungan untuk melaksanakan dan mewujudkan gagasan mereka.

Andy Yentriani, Komisioner Komnas Perempuan, mengatakan, pandemi Covid-19 memicu peningkatan kekerasan berbasis gender, secara seksual, psikis dan fisik, terhadap perempuan dewasa dan anak di Indonesia. Perempuan saat ini juga berpotensi lebih besar untuk jatuh ke jurang kemiskinan, dibandingkan dengan laki-laki. Peran serta pemuda untuk turut memecahkan masalah ini sangat diharapkan. Salah satunya melalui cara kreatif seperti EU Social DigiThon ini.

Sekretaris Jenderal ASIOTI, Fita Indah Maulani menyatakan, teknologi yang dikembangkan harus dapat menyelesaikan permasalahan tanpa menimbulkan masalah baru.

“Inovator muda Indonesia dapat meningkatkan kepekaan sosialnya dan mendasarkan gagasannya pada kebutuhan mendesak di lingkungan sekitar. Kemudian, menyesuaikan teknologi berbasis IoT seperti apa yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan sehingga dapat menjadi solusi dari masalah tersebut,” ujarnya. (R/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.