UEA Berikan Penghargaan Persaudaraan Manusia untuk Syeikh Al-Azhar dan Paus Fransiskus

Jakarta, MINA – Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab () sekaligus Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengumumkan pemberian penghargaan “Persaudaraan Manusia” untuk pertama kalinya kepada Paus Gereja Katolik dan Syaikhul Azhar Ahmad Al-Tayeb.

Berdasarkan keterangan tertulis Kedutaan UEA yang diterima MINA, Rabu (6/2), penghargaan tersebut disampaikan dalam upacara penandatanganan dokumen yang diadakan di Abu Dhabi Zayed Foundation dalam rangka peluncuran “Human Fraternity Award” dari Zayed House,

Penghargaan ini rencananya akan diberikan setiap tahun kepada tokoh dan lembaga yang telah memberikan kontribusi besar dalam upaya untuk mendekatkan sesama manusia.

Sheikh Mohammed bin Rashid bersama Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed, menyaksikan penandatanganan dokumen Persaudaraan Manusia yang dilakukan Paus Fransiskus dan Sheikh Al-Azhar dengan tujuan meningkatkan hubungan manusia dan membangun jembatan komunikasi, harmoni, dan cinta kasih di antara seluruh anggota masyarakat.

“Kami merasa terhormat di UEA untuk memberikan penghargaan yang pertama kalinya kepada Yang Mulia Paus Fransiskus dari Gereja Katolik dan Imam Besar Syaikhul Azhar Dr. Ahmed Al-Tayeb atas upaya mereka yang diberkahi dalam menyebarkan perdamaian di dunia,” ujar
Sheikh Mohammed bin Rashid.

Ia menambahkan, “Atas nama Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, saya sangat senang menyambut Yang Mulia Paus Fransiskus dari Gereja Katolik dan Imam Besar Syekh Al-Azhar Dr. Ahmed Al-Tayeb di negara yang menghormati asas hidup berdampingan, pluralisme dan kehidupan yang bermartabat.”

Dia menekankan, persaudaraan umat manusia ini adalah tanda urgensi memupuk pluralisme dan dialog di antara para pengikut agama di semua masyarakat. “Hari ini kita merayakan bersama penandatanganan dokumen persaudaraan manusia dimana kami sangat senang bahwa UEA menjadi pemrakarsanya,” ujarnya menambahkan.

Penghargaan ini menunjukkan tentang berbagai upaya yang telah dilakukan oleh keduanya dalam membela sikap moderat, sikap pertengahan, dan penolakan absolutnya terhadap sikap berlebih-lebihan dan ekstremisme.

Mereka selalu menekankan dalam tulisan, ceramah, dialog serta tur di seluruh dunia tentang pesan bersama dari seluruh agama untuk hidup berdampingan, jauh dari sikap kebencian dan penyangkalan terhadap yang lain, saling berkenalan bukan saling terutup dan bermusuhan, bertetangga baik dan saling menghormati hak-hak, serta menerima perbedaan dengan menjauhi prasangka dan pengucilan.

Sementara itu, Sheikh Al-Azhar mengatakan dalam pidatonya bahwa seluruh dunia menyaksikan peluncuran dokumen Persaudaraan Manusia dan seruannya untuk menyebarkan budaya perdamaian, saling menghormati orang lain dan mencapai kemakmuran, bukan budaya kebencian, ketidakadilan dan kekerasan.

Menurutnya, dokumen yang dinamai Deklarasi Abu Dhabi itu menyerukan kepada para pemimpin dunia dan para pembuat kebijakan untuk segera turun tangan menghentikan pertumpahan darah, hilangnya nyawa dan segera mengakhiri konflik, perselisihan dan perang yang tidak masuk akal.

Ia menambahkan, “Dokumen bersama ini merupakan seruan bagi setiap hati nurani yang hidup yang menolak ekstremisme dan setiap pencinta toleransi dan persaudaraan.”

Sementara itu, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dokumen itu akan menjadi kesaksian akan kebesaran iman kepada Allah yang menyatukan hati yang tercerai-berai dan meninggikan manusia.

“Saya telah memikirkan bersama Imam Besar untuk memilih tempat peluncuran dokumen ini, lalu kami memilih kota Abu Dhabi, sebagai tempat untuk mendorong model persaudaraan manusia dan mempromosikan toleransi antaragama dimana saat ini ada jutaan orang yang sedang teraniaya.”

Kunjungan Paus Fransiskus ke UEA merupakan kunjungan pertama Paus Vatikan ke negara-negara Teluk.

Kunjungan ini bertepatan dengan kunjungan Syaikhul Azhar yang merepresentasikan dua agama terbesar dunia: Islam dan Kristen, dalam rangka mengadakan “pertemuan persaudaraan manusia” di antara mereka sekaligus mendiskusikan upaya untuk mempromosikan koeksistensi antara agama dan keyakinan yang berbeda.(L/RA-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.