Uni Eropa dan AS Seru Tahan Diri Usai Serangan Israel di Al-Aqsa

Washington, MINA – dan Amerika Serikat menyeru semua pihak menahan diri usai serangan brutal pasukan pendudukan Israel terhadap jamaah Muslim di , Al-Quds (Yerusalem Timur) yang diduduki, Jumat (15/4).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price mengatakan, “sangat prihatin dengan kekerasan di Yerusalem” setelah lebih dari 150 warga Palestina terluka dan sedikitnya 400 jamaah ditahan pada Jumat dalam serangan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.

“Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri, menghindari tindakan provokatif dan retorika, dan melestarikan status quo bersejarah di Haram al-Sharif,” kata Ned Price dalam sebuah pernyataan, Euro News melaporkan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menyerukan “pengekangan terbesar, terutama pada saat perayaan keagamaan untuk tiga agama besar”.

Pada Jumat, pasukan keamanan Israel memasuki kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem sebelum fajar, ketika ribuan orang Palestina berkumpul untuk shalat saat bulan suci Ramadhan.

Serangan yang terjadi melukai 152 warga Palestina, kata tim medis di tempat kejadian.

Serangan terjadi pada waktu yang sangat sensitif. Ramadhan tahun ini bertepatan dengan Paskah, hari libur utama Yahudi selama sepekan yang dimulai pada hari Jumat saat matahari terbenam, dan pekan suci umat Kristen, yang berpuncak pada hari Minggu Paskah.

Liburan diperkirakan akan membawa puluhan ribu umat beriman ke Kota Tua Yerusalem, rumah bagi situs-situs utama yang disucikan oleh ketiga agama. (T/RI-1/R2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rendi Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.