Wamenag: Indonesia Bagian Penting dalam Perjalanan Islam

, MINA – Wakil Menteri Agama () Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, Indonesia adalah bagian penting dalam perjalanan Islam di negeri yang penuh dengan keberagaman.

“Islam tumbuh menjadi perekat dan pemersatu bangsa Indonesia,” kata Wamenag saat membuka Musyawarah di Jakarta dengan tema “Peran Ulama dalam Mengembangkan Peradaban Kaafah,” Senin (21/3).

Kegiatan Ulama SI yang digelar Senin-Rabu (21-23/3) merupakan rangkaian dari Majelis Taklim/Kongres Nasional ke-41 Syarikat Islam dan juga untuk menyusun kepengurusan Majelis Syar’i Syarikat Islam.

“Kita semua meyakini bahwa Syarikat Islam akan terus Istiqomah menjalankan misi dakwah yang sejalan dengan cita-cita kebangsaan dan keumatan semoga Musyawarah Nasional Ulama Syarikat Islam Tahun 2022 ini dapat menghasilkan spirit yang lebih kuat demi jalannya organisasi,” jelasnya.

Menurutnya, agama dan pembangunan adalah dua sisi yang saling mengisi jalan panjang bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan juga mencatat keterlibatan yang sangat luas dari tokoh agama, ormas Islam dan masyarakat.

“Indonesia memang bukan negara agama namun agama dan negara adalah satu entitas yang tak bisa dipisahkan keduanya berjalan beriringan dalam satu visi pembangunan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Wamenag.

Wamenag juga mengajak segenap keluarga besar ulama Syarikat Islam untuk senantiasa menjalin persaudaraan, persahabatan, kerjasama, serta menjaga kerukunan antar umat beragama dalam ikatan ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiah, dan ukhuwah bashariyah dalam bingkai NKRI.

“Kita semua meyakini bahwa syarikat islam akan terus istiqomah menjalankan misi dakwah sejalan dengan cita-cita kebangsaan dan keumatan,” pungkas Wamenag.

Di akhir sambutan, Wamenag mengungkapkan bahwa Kementerian Agama sangat terbuka dalam menjalin kerja sama dalam memajukan bimbingan masyarakat Islam serta isu-isu keumatan lainnya.

Turut hadir menyambut Wamenag, Sekjen Syarikat Islam Ferry Juliantono, bersama 99 perwakilan ulama Syarikat Islam di tempat, serta lebih dari 200 jajaran alim ulama Syarikat Islam yang hadir secara daring.

Sekjen Syarikat Islam Ferry Juliantono menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Syarikat Islam  akan membentuk gugus tugas anti Islamofobia.

“Dunia sudah mulai tidak terpengaruh lagi terhadap propaganda barat yang menyebut Islam sebagai kelompok radikalis, intoleran, dan teroris. Di tanah air, Islam justru masih sering dianggap sebagai kelompok intoleran, radikal, dan identik dengan kegiatan terorisme,” tuturnya.

“Penting bagi kita gelorakan semangat anti Islamofobia,” pungkasnya.(L/R8/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.