Yayasan DTI Luncurkan SMP Islam Terpadu Berbasis Tahfidz Al-Quran

, 23 Ramadhan 1438/18 Juni 2017 (MINA) – Yayasan Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI Foundation) meluncurkan Lembaga Pendidikan SMP Islam Terpadu Global Inspirasi Nusantara (GINUS) di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (17/6/2017).

Ketua Ahmad Nawawi dalam sambutannya mengatakan, SMP IT Ginus merupakan kelanjutan dari sekolah yang awalnya bernama SMP BPI (Bhakti Pemuda Indonesia).

“Tahun ajaran baru ini kami dari Pihak Yayasan memutuskan menggunakan SMP Islam Terpadu berbasis Tahfidz Al-Quran,” ujarnya di hadapan ratusan anak yatim dan kaum dhuafa dalam acara Buka Bersama Yatim dan Tahfidz di halaman Sekretariat DTI Jl. Lapangan Bekasi Tengah 3 Margahayu, Bekasi Timur.

Ia menambahkan, Yayasan juga memberikan beasiswa pendidikan bagi calon-calon siswa SMP IT Ginus, yang memiliki hafalan minimal 1 juz Al-Quran, kalangan keluarga yatim dan tidak mampu, serta yang memiliki prestasi di bidang sain, olahraga dan lainnya.

Program Tahsin dan Tahfidz Al-Quran akan diberikan setiap jam pertama dan kedua setiap harinya, di samping jam pelajaran agama Islam yang bertumpu pada Akidah Akhlak dan Fiqih Ibadah, katanya.

Program lain yang ditawarkan lembaganya adalah pembinaan rohani Islam, pelatihan leadership, pengembangan enterpreneurship, pembekalan life skill, dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler pengembangan minat dan bakat siswa.

Pada kesempatan sama, Ustaz Ali Farkhan Tsani, Da’i Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, dalam tausiyahnya mengatakan, basis Tahfidz Al-Quran sangat penting dalam sebuah lembaga pendidikan Islam, karena Al-Quran merupakan pedoman hidup umat manusia dan bacaan utama orang-orang beriman.

“Maka, pada bulan Ramadhan ini sebagai bulan Al-Quran, menjadi momentum Yayasan meluncurkan SMP IT berbasis Al-Quran,” lanjutnya.

Ia menambahkan, program Tahfidz Al-Quran saat ini dan masa mendatang menjadi program andalan di sekolah-sekolah unggulan, baik pesantren, sekolah umum maupun madrasah.

Siswa-siswa lulusan sekolah yang hafidz Al-Quran juga mendapat penghargaan dengan adanya beasiswa kuliah di berbagai jurusan perguruan tinggi negeri yang siap menerimanya.

“Jadi, jangan khawatir soal kuliah anak-anak kita yang hafidz Al-Quran. Apalagi kelak di akhirat, anak-anak hafidz itu akan memberikan baju kemuliaan dan mahkota kehormatan yang lebih berharga dari dunia dan seisinya, yang akan diberikan kepada kedua orang tuanya,” ujar Ali Farkhan dalam tausiyahnya.

Diharapkan, lanjutnya, dengan tumbuh berkembangnya lembaga-lembaga yang mengelola program Tahfidz Al-Quran, kelak beberapa puluh tahun ke depan akan muncul generasi para hafiz Al-Quran yang menjadi pemimpin, pejabat, tokoh, pengusaha, dokter, dan sebagainya.

“Memiliki anak yang hafal Al-Quran tentu merupakan kebanggaan dalam arti kesyukuran setiap orang tua Muslim,” imbuhnya.

Pada acara tersebut ditampilkan santri tahfidz DTI, Tsabit bin Afta dalam uji hafalan Al-Quran, penampilan nasyid santri, pembagian hadiah berbagai Lomba Ramadhan dan pemberian santunan yatim-dhuafa secara simbolis. (L/RS2/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.