Yusuf Maulana: Pembebasan Masjidil Aqsa Butuh Ilmu dan Strategi

Merangin, Jambi, MINA. Pengurus Aqsa Working Group (AWG) Pusat, mengatakan, perjuangan dan Palestina sangat membutuhkan ilmu dan strategi.

“Dalam perjuangan pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina sangat diperlukan ilmu pengetahuan dan strategi yang jelas, bukan hanya sekedar bersemangat atau ikut-ikutan,” katanya saat sosialisasi Al-Aqsa dan Palestina, Senin (11/4) di Masjid Taqwa, Ibukota Bangko, Kab. Merangin, Provinsi Jambi pada rangkaian Safari Ramadhan AWG bersama MINA Biro Sumatera di Wilayah Sumatera.

Ia mengumpamakan ibarat sebuah pasukan yang hendak menyerang untuk melumpuhkan musuh yang sangat kuat, maka panglimanya mempersiapkan terlebih dahulu apa-apa yang diperlukan mulai dari persiapan fisik pasukan sampai pada kesiapan bekal.

“Panglima perang akan mempersiapkan pasukannya, mulai dari mencari informasi sebanyak mungkin tentang seberapa kuat pertahanan dan kelemahan musuh, rute perjalanan menuju lokasi serta seberapa banyak bekal yang diperlukan,” ujarnya.

“Akan sangat lucu dan fatal jika satuan pasukan tersebut tidak menjalankan SOP dan persiapan yang matang dalam operasi yang dimaksud,” tambahnya.

Kemudian Yusuf mengungkapkan, demikian halnya dalam upaya pembebasan Al-Aqsa, masjid kedua yang dibangun di bumi ini setelah Masjidil Haram, yang itu merupakan urusan besar kaum muslimin dimana dalam pembebasannya adalah kunci perdamaian dunia saat ini.

“Adalah sebuah kewajiban bagi siapapun yang mengambil peran ini yaitu dengan membekali diri dengan ilmu yang mumpuni sebagai dasar landasan perjuangan ini,” pungkasnya.

Yusuf menekankan, poin terpenting yang lebih utama adalah mensosialisasikan ilmu tersebut kepada keluarga, sahabat, tetangga bahkan masyarakat umum, karena jika ini terwujud maka kesadaran masyarakat akan pentingnya Masjidil Aqsa dan Palestina. Sehingga terhimpunlah kekuatan ummat dengan visi misi yang sama yaitu bergerak berjamaah untuk pembebasan Kiblat pertama kaum muslimin.

Yusuf juga mengajak untuk membuka kembali lembaran sejarah tentang dua sosok pembebas Masjid tempat Mi’rajnya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat, yaitu Umar bin Khattab dan Sholahuddin Al-Ayubi.

“Yang kedua ini adalah hamba Allah pilihan yang memiliki ruhul jihad yang tinggi dengan mempersatukan Kaum muslimin serta menggalang kekuatan Ummat sehingga dengan izin Allah keduanya terpilih sebagai pahlawan pembebasan dan namanya terukir dalam lembaran sejara Islam yang tak terlupakan,” ujarnya. (L/Ysm/R12/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA) 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.