Zionis Bangun Pos Permukiman Ilegal di Lembah Jordan

Jordan, MINA – menyatakan akan segera membangun permukiman baru di wilayah Lembah Jordan di yang diduduki, secara surut “melegalkan” pos pemukim yang tidak sah, Kamis(12/9).

Menurut JerusalemPost yang dikutip MINA, kabinet akan mengkonfirmasi keputusan pada Ahad depan, beberapa hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji untuk mengambil Lembah Jordan jika ia memenangkan masa jabatan baru, dan tak lama sebelum warga Israel melakukan pemungutan suara pada 17 September mendatang.

Surat kabar itu melaporkan bahwa langkah itu merupakan ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir bahwa pemerintah telah menyetujui penyelesaian Permukiman baru di Tepi Barat.

“Ini adalah langkah menuju penerapan kedaulatan. Ini hal yang benar untuk dilakukan. Inilah yang perlu dilakukan,” kata Netanyahu saat pertemuan khusus dengan kabinet Israel, Knesset.

Mevo’ot Yericho adalah permukiman kecil yang terdiri dari sekitar 30 keluarga, dan persetujuan surutnya oleh otoritas Israel disambut oleh ketua Dewan Regional pemukim Lembah Jordan, David Lahiani.

JerusalemPost melaporkan, Selama dekade Netanyahu di kantor kabinet telah menyetujui enam permukiman baru, lima diantaranya merupakan pos yang sudah ada sebelumnya.

Netanyahu juga menyinggung kritik dari aliran kanan bahwa dia belum menganeksasi Lembah Jordan selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, dan dengan demikian mengumumkannya sekarang sebagai janji pemilunya.

“Mereka yang bertanya mengapa kami tidak mencaploknya sebelum ini karena mereka tidak mengerti cara kerjanya,” katanya.

Netanyahu juga menegaskan “Saya telah bekerja selama bertahun-tahun untuk melembutkan hati. Ini adalah proses bertahap. Itulah mengapa saya memberi tahu AS selama beberapa hari terakhir tentang keputusan saya”.

Israel telah mengusir ratusan ribu warga dan menduduki tanah mereka sejak 1948. Kini negara Zionis itu ingin melebarkan kekuasaannya dengan menguasai lembah Jordan seperti yang dijanjikan Perdana Menterinya jika ia berhasil menguasai Parlemen setelah pemilu ulang nanti.

(T/ayu/B01).

Mi’raj News Agency (MINA).