40 Rabi Yahudi Ortodoks New York Kecam Trump

New York, 18 Dzulqa’dah 1437/21 Agustus 2016 (MINA) –Sejumlah 40 pendeta (rabi) Ortodoks di New York pada Jumat (19/8) menandatangani surat kecaman atas pidato-pidato penuh kebencian yang seringkali disampaikan Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.

Seperti disebutkan The Jerusalem Post, para rabi Yahudi itu mengecam apa yang mereka sebut pidato-pidato Trump sebagai “retorika penuh kebencian dan kebijakan intoleransi.”

Penandatanganan surat pernyataan termasuk oleh Irving “Yitz” Greenberg, Presiden Pendiri Pusat Pendidikan dan Kepemimpinan Yahudi Nasional (CLAL) di New York.

Penandatangan lainnya termasuk Shmuly Yanklowitz, pendiri dan kelompok Yahudi Ortodoks Liberal Uri L’Tzedek, Shmuel Herzfeld dari Sinagog Nasional Ohev Sholom di Washington, Jeffrey S. Fox dari seminari perempuan Yahudi Ortodoks Yeshivat Maharat, dan Sara Hurwitz dari Institut Drisha di Manhattan.

Mereka mengatakan bahwa bahwa “agama harus disebut dengan hati-hati” ketika terjun dalam kampanye politik.

Para rabi menambahkan bahwa, “wacana politik seperti itu dapat melanggar norma-norma agama yang mendasar.”

“Nilai-nilai inti dari agama dan keyakinan teologis itu hal yang penting,” tulis mereka.

Dalam masa kampanye pemilihan presiden saat ini, para pendeta Yahudi itu juga menulis, “kami telah sangat terganggu mendengar penyampaian yang mengecam suatu kelompok dan menunjuk pada perilaku jahat oleh anggota kelompok atau agama tertentu.”

Trump telah menyerukan melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat dan menyatakan perang melawan Islam radikal, dan mendesak untuk “pemeriksaan ekstrim” bagi para Muslim pendatang.

Trump mendapat kecaman dari orang tua Muslim Amerika, yang anaknya tewas saat bertugas militer di Irak, dan menyebut Trump belum berbuat pengorbanan apa-apa terhadap negaranya.

Setelah ayah prajurit mengkritik Trump di Konvensi Nasional Juli lalu, Trump mengecam kembali dengan mengancam bahwa ibu dan ayah anak itu “tidak diizinkan” untuk berbicara lagi.

Dalam kejadian ini, para rabi Yahudi menulis, “Kami terkejut dan memberikan rasa hormat kepada orang tua yang mengalami penderitaan sakit terbesar, kehilangan seorang putera dalam pelayanan negara kita. Taurat memerintahkan kita untuk selalu menghibur dan melayat orang yang menderita.”

Secara terpisah, Trump meminta maaf pada Kamis (18/8) atas pernyataannya yang “mungkin telah menyebabkan sakit pribadi.”

“Kadang-kadang, dalam panasnya perdebatan dan berbicara pada banyak masalah, Anda tidak memilih kata yang tepat atau Anda mengatakan hal yang salah,” kata Trump di Charlotte, Carolina Utara, dalam pidatonya.

“Saya telah melakukan itu, dan saya menyesal, terutama mungkin telah menyebabkan sakit pribadi. Terlalu banyak yang dipertaruhkan bagi kita untuk dikonsumsi dengan masalah ini,” ujar Trump.

Pesaing Hilliary Clinton itu telah mencoba untuk merombak kampanyenya dengan mengumumkan perombakan staf kampanye seniornya untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.