Syaikh Raed Salah: Bela Al-Quds dan Al-Aqsa Jadi Prinsip Utama

Nablus, MINA – Ulama sekaligus tokoh gerakan yang dijuluki Syaikh Al-Aqsha, Raed Salah, menegaskan, dan Al-Aqsa adalah dua hal prinsip utama yang merupakan pusat isu persoalan umat Islam di dunia.

“Siapa pun yang meninggalkan prinsip-prinsipnya sama artinya dengan bunuh diri, dan umat kita tidak menerima bunuh diri. Kami akan tetap bersama prinsip-prinsip kami, terutama Al-Quds dan Al-Aqsa,” kata Salah saat memberikan sambutan di sebuah seminar yang diadakan oleh Syndicate of Engineers di Nablus, sebagai bagian dari kegiatan Pekan al-Quds International, Senin (21/2).

Sebagaimana dilaporkan Pusat Informasi Palestina (PIP), dia juga menegaskan, Al-Quds dan Al-Aqsa adalah mahkota prinsip-prinsip Islam dan Arab Palestina. Setiap bangsa yang menghormati dirinya sendiri berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya dan mempertahankannya dengan kuat.

“Kami yakin bahwa masalah Al-Quds adalah masalah kemenangan. Itulah sebabnya kami bersama dengan isu ini, dan karena itu kami menang,” tegas Syaikh Salah.

Dia menyatakan, ikatan erat antara Masjid Al-Aqsa, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram lebih tinggi dari semua negosiasi dan normalisasi, karena ikatan tersebut adalah ikatan yang menentukan antara tiga inkubator masjid-masjid ini.

Salah menegaskan, menjadi tugas umat Islam untuk menyatukan kembaran ketiga masjid ini, dan mempertahankannya. Dia menjelaskan, Al-Quds dan Al-Aqsa bagi Palestina ibarat kepala dan tubuh, tidak ada tubuh yang bisa hidup tanpa kepala.

“Semua bukti menegaskan satu hal dengan jelas, Al-Quds sedang mengalami ujian. Akan tetapi itu adalah ujian yang menambah mobilisasi dan supremasi kebenaran atas semua kepalsuan,” pungkasnya.

menyatakan, apa yang dialami Al-Quds hari ini bukanlah akhir. Akan tetapi bagian dari fase sementara, yang dulu pernah terjadi lebih dari sekali, dan berakhir dengan baik. Hari ini penderitaan itu pasti akan berakhir juga.

“Kami yakin bahwa semua penindasan dan pendudukan akan berakhir. Jadi marilah kita menyambut kabar baik bahwa “fajar yang sebenarnya sudah dekat” akan menjadi tajuk panggung pawai kita,” tambahnya.

Pekan Al-Quds Internasional, di musim keduanya, berlangsung dari 24 Februari hingga 3 Maret 2022, yang diserukan oleh para ulama umat di lebih dari 140 lembaga ulama di dunia Islam.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.