Dua Startup Digital Targetkan Kejahteraan Petani, Nelayan Indonesia

Dua Startup Digital Ingin Sejahterakan Petani, Nelayan Indonesia (foto: Metrobali)

Jakarta, MINA – Dua perusahaan startup digital, Crowde dan Aruna Indonesia bercita-cita ingin membantu meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan dengan menciptakan platform digital.

“Hasil panen para petani kita rasakan tiap hari, konsumsi produk pertanian makin banyak, tapi petani di pedesaan makin susah, makin melarat, harus mengandalkan tengkulak. Nah kita mau memecahkan isu ini,” kata Chief Operating Officer (COO) Crowde Andrew Tobing dalam talkshow daring Pahlawan Digital UMKM bertajuk “Bibit Unggul Digital untuk UMKM Agribisnis”, Kamis (15/9) malam.

Tidak hanya petani, menurut Head of Public Policy & Government Relations Aruna Indonesia Elkana Lewerissa, banyak juga nelayan Indonesia yang hidupnya tak sejahtera.

Baca Juga:  AWG, Mae-C Jabar Gelar Aksi Peringati 76 Tahun Nakba

“Negara kita negara maritim, kita penghasil ikan terbesar kedua di dunia, tetapi yang mengejutkan, nelayan kita masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem,” ujar Elkana dalam talkshow yang sama.

Untuk mengangkat para nelayan dari garis kemiskinan, Aruna Indonesia menciptakan teknologi untuk menghubungkan langsung nelayan dengan market, baik pasar domestik maupun global.

“Dengan teknologi yang kami punya, kami pastikan hasil tangkapan nelayan langsung kepada konsumen dan mereka penghasilannya naik,” kata Elkana.

Selain itu, Aruna Indonesia juga membantu para nelayan binaan menjual hasil tangkapan ikan secara online.

Sementara itu, Crowde menciptakan teknologi agar para petani Indonesia bisa mendapatkan akses permodalan. Sebab, selama ini banyak petani yang ditolak perbankan saat mengajukan pinjaman untuk modal usaha.

Baca Juga:  Pernyataan Sikap Wahdah Islamiyah Atas Genosida Zionis Israel di Gaza

“Crowde menghadirkan akses keuangan yang lebih mudah, fair, dan transparan buat petani. Aplikasi kami bisa mengagregasi data-data pertanian hanya dalam 10 menit,” ujar Andrew.

Kemudian, Crowde juga menciptakan aplikasi untuk menghubungkan langsung para petani dengan pasar tani dan pembeli.

Selain itu, Crowde dan Aruna Indonesia memiliki pendamping para petani dan nelayan untuk menggunakan teknologi yang mereka ciptakan karena tak semua petani dan nelayan memahami aplikasi digital.

“Indonesia butuh generasi kreatif untuk bisa solve problem. Tidak usah mikir muluk-muluk, start
dengan yang ada di sekitar kita, apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan,” kata Elkana.

Untuk membantu para petani dan nelayan, para inovator digital dan startup bisa mendaftar sebagai Pahlawan Digital UMKM 2022.

Baca Juga:  PBB: 630.000 Warga Palestina Mengungsi dari Rafah Sejak 6 Mei

Pendaftaran Pahlawan Digital UMKM 2022 dibuka sampai 26 September 2022 melalui situs resmi www.pahlawandigitalumkm.setkab.go.id. (R/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi