Ramadhan Bulan Pembakaran Dosa-Dosa

Oleh : Ustadz Ali Farkhan Tsani *

Bulan Ramadhan datang dengan membawa rupa-rupa keberkahan. Di antaranya sebagai bulan penuh keberkahan, penuh ampunan, dan bulan pembakaran dosa-dosa.

Sesuai dengan makna “Ramadhan”, itu sendiri, yang bermakna panas membakar. Panas membakar ini berasal dari sinar matahari.

Awalnya, orang-orang Arab dahulu ketika memindahkan nama-nama bulan dari bahasa lama ke bahasa Arab, mereka namakan bulan-bulan itu menurut masa yang dilaluinya.

Datangnya bulan Ramadhan masa itu bertepatan dengan masa panas akibat sengatan terik matahari. Apalagi bagi pejalan kaki di atas padang pasir. Maka dinamakan bulan Ramadhan.

Ramadhan bermakna panas, kering, membakar, karena tenggorokan orang-orang teras kering akibat hawa panas bulan tersebut.

Baca Juga:  Israel ‘Tidak Yakin’ Apakah Pemimpin Hamas Ada di Rafah

Panas juga didasarkan karena perut orang-orang yang berpuasa tengah terbakar pada bulan itu akibat menahan makan dan minum seharian.

Panas membakar bisa juga berarti karena bulan Ramadhan memberikan energi untuk membakar dosa-dosa yang dilakukan manusia.

Oleh karena itu, pada bulan Ramadhan yang mulia ini umat Islam dibakar, ditempa, serta digembleng dengan berbagai amaliyah Ramadhan, agar hawa nafsu tertundukkan dan lumuran dosa-dosanya terkikis habis. Hingga seusai Ramadhan tercapailah derajat taqwa di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Begitulah, disebut dengan Ramadhan karena membakar dosa, yaitu membakarnya dengan amal-amal shaleh.

Demikian seperti disebutkan dalam hadits Nabi:

الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ

Artinya : “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” (HR Muslim).

Baca Juga:  Arifin Ahmad Dai Sukses Pengusaha Sapi Bima

Hingga dengan dibakarnya atau dihapuskannya dosa-dosa itu, maka orang-orang yang berpuasa akan memperoleh ampunan Allah, seperti yang Rasul janjikan:

وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya : “Barangsiapa berpuasa karena imannya (kepada Allah) dan hanya mengharapkan (ridha-Nya), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari).

Pada hadits lain dikatakan :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَعَرَفَ حُدُوْدَهُ وَتَحَفَّظَ مِمَّا كَانَ يَنْبَغِيْ اَنْ يُتَحَفَّظَ مِنْهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya : ”Barangsiapa berpuasa Ramadhan dan menjaga segala batas-batasnya, serta memelihara diri dari segala yang baik dipelihara diri darinya, niscaya puasanya itu menutupi dosa-dosanya yang telah lalu”.  (HR Ahmad dan Al-Baihaqi).

Baca Juga:  Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Palestina Tinggal di Pantai Gaza

Semoga Allah berkenan membakar dan manghapuskan dosa-dosa kita, dan menggantinya dengan ridha dan ampunan-Nya. Aamiin. (A/RS2/P2)

*Penulis, Ustadz Ali Farkhan Tsani,S.Pd.I., Wartawan & Redaktur Senior MINA, Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Bogor, Penulis Buku Keislaman. Dapat dihubungi melalui Nomor WA : 0858-1712-3848, atau email [email protected]

Mi’raj News Agency (MINA)