Al-Quds, 6 Muharram 1436 H/30 Oktober 2014 M (MINA) – Presiden Palestina, Mahmud Abbas, Kamis, memperingatkan keputusan pemerintah Israel melarang semua pengunjung ke kompleks Masjid al-Aqsha adalah “deklarasi perang.”
“Eskalasi Israel terhadap tempat-tempat suci merupakan deklarasi perang terhadap rakyat Palestina, bangsa Arab serta Islam,” kata juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina. Albawaba News melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Dia menambahkan, penutupan situs suci umat Islam itu akan memicu ketegangan dan ketidakstabilan di tanah yang diduduki.
Rudeina menegaskan, Palestina menuntut pemerintah Israel untuk bertanggung jawab atas Al-Quds yang telah mencapai puncaknya melalui penutupan masjid al-Aqsha pada pagi ini.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Pasukan Israel telah menutup akses warga Palestina ke masjid Al-Quds dan menuduh Palestina menembak seorang rabi sayap kanan Israel bernama Yehuda Glick, Rabu lalu.
Pasukan Israel juga menyerbu Al-Quds Timur di lingkungan Abu Tor dan menembak seorang mantan tahanan Palestina di rumahnya.
Moataz Hejazi, 32, terluka parah ketika pasukan Israel menyerbu rumahnya di kawasan Abu Tor dan melepaskan tembakan pada dirinya. Kemudian dia meninggal karena setelah ditinggalkan di tempat kejadian selama lebih dari setengah jam.(T/P011/R03)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Serang Kamp Nuseirat, 33 Warga Gaza Syahid