AL-AZHAR MESIR KELUARKAN 1.031 MAHASISWA
Kairo, 13 Rajab 1435/12 Mei 2014 (MINA) – Presiden Universitas Al-Azhar Mesir Osama Al-Abd mengatakan pihaknya mengeluarkan 1.301 mahasiswa dari universitas dan asramanya mereka karena berpartisipasi dalam demo anti kudeta menentang pemerintah sementara Mesir.
Dalam sebuah wawancara dengan harian Mesir Al-Masri Al-Yaum pada Ahad, Al-Abd mengklaim 750 mahasiswa telah diserahkan ke dewan kedisiplinan universitas, sedangkan 131 benar-benar dikeluarkan dari perguruan tinggi mereka, media pemantau Timteng Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lebih lanjut, dia melanjutkan, 150 mahasiswa telah diusir dari asrama mereka.
Persatuan Mahasiswa Al-Azhar meminta organisasi dan LSM hak asasi manusia internasional mendukung ratusan mahasiswa yang menghadapi ‘ketidakadilan’ pemerintah sementara Mesir yang didirikan setelah penggulingan Mursi.
Mereka mengatakan kampusnya “telah berubah menjadi barak militer”, dan bahwa mahasiswa secara rutin ditekan dan diserang oleh pasukan keamanan yang berjaga di kampus.
Pada awal Mei, Kampus Islam tertua di Timur Tengah itu juga mengeluarkan 76 orang mahasiswa dari beberapa fakultas karena dituduh ‘terlibat dalam kerusuhan-kerusuhan’ menuntut pengembalian Mursi sebagai presiden.
Mahasiswa Al-Azhar telah berada di garis terdepan dalam aksi demontrasi menuntut pengembalian Mursi sebagai presiden setelah penggulingannya oleh regim militer pada 3 Juli 2013.
Bentrokan sering terjadi dalam beberapa demo antara pasukan keamanan dan para mahasiswa yang kadang mengakibatkan kematian beberapa demonstran. Puluhan mahasiswa Al-Azhar dihukum akibat keterlibatan mereka dalam bentrokan dengan polisi, tambah media itu.(T/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Wartawan: Rudi Hendrik
Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.