AL Israel Tembak Dua Nelayan Palestina di Pantai Gaza

Angkatan Laut siaga dengan senjata lengkap (Foto: File/Ma’an)

, MINA – Pasukan Angkatan Laut () Israel menembak dan melukai dua nelayan yang tidak bersenjata saat bekerja di lepas pantai Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada hari Ahad malam (16/7).

Juru bicara kementerian kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qidra mengatakan, kedua nelayan tersebut dievakuasi ke Nasser Medical Center di Khan Yunis untuk mendapatkan perawatan.

“Mereka berdua ditembak di kaki,” katanya sebagaimana dilaporkan Ma’an News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Seorang sumber keamanan Palestina mengidentifikasi nelayan tersebut sebagai Ibrahim al-Jahjouh dan Khader Abu Shammala. Sementara juru bicara militer Israel mengatakan, mereka sedang menyelidiki laporan.

Sebagai bagian dari tindakan blokade Israel di daerah kantong pantai sejak 2007, tentara Israel dengan alasan keamanan, mengharuskan nelayan Palestina untuk bekerja di dalam zona penangkapan ikan yang terbatas, yang batas-batasnya secara sepihak ditentukan oleh pemerintah Israel dan secara historis berubah-ubah.

Tentara Israel secara teratur menahan dan melepaskan tembakan ke nelayan, gembala, dan petani Palestina yang tidak bersenjata di sepanjang wilayah perbatasan jika mereka mendekati zona penyangga yang ditetpkan secara sepihak tersebut.

Pada bulan Mei lalu, pasukan Israel menembak dan membunuh seorang nelayan Palestina yang tidak bersenjata, Muhammad Majid Bakr, di lepas pantai Gaza.

Meskipun tentara Israel mengklaim bahwa kapal tersebut “telah menyimpang dari zona penangkapan ikan yang ditetapkan, sehingga mendorong pasukan Israel untuk melepaskan tembakan. Sementara kesaksian saksi dan investigasi yang dilakukan oleh beberapa kelompok hak asasi manusia menyebutkan kapal nelayannya berada di zona penangkapan ikan saat dia datang.

Organisasi Palestina Pusat Hak Asasi Manusia al-Mezan melaporkan, sejak awal 2017 sampai Mei, Israel telah menyita setidaknya lima kapal nelayan, menahan setidaknya 14 nelayan Palestina, menembak dan melukai enam lainnya, dan membunuh satu nelayan lainnya – yang tenggelam setelah pasukan Israel menenggelamkan perahunya.

Kelompok hak asasi manusia Israel B’tselem baru-baru ini menyimpulkan, dengan penutupan Gaza dan “pelecehan para nelayan”, Israel telah menghancurkan sektor perikanan Gaza, dengan 95 persen nelayan hidup di bawah garis kemiskinan.

Serangan yang terus berlanjut terhadap nelayan Gaza terjadi saat dua juta penduduk Gaza memperingati tahun kesepuluh mereka di bawah blokade Israel.

Lima tahun setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan, Gaza dapat mengalami kondisi yang tidak dapat dipulihkan pada tahun 2020 mendatang dan, sebuah laporan yang baru menetapkan bahwa situasi di sana mungkin telah mencapai tahap itu.

Selain krisis energi dan kesehatan yang terus berlanjut, lebih dari 2,5 juta penduduk Gaza menderita kesulitan pangan. (T/B05/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.