Arab Ortodoks Yerusalem: Pasukan Israel Lecehkan Perayaan “Sabtu Suci”

Foto: Al-Quds Yerusalem

Yerusalem, MINA – Lembaga Ortodoks Arab di Yerusalem mengutuk tindakan polisi pendudukan yang dianggap melecehkan mereka yang merayakan Sabtu Suci di Christian Quarter, Kota Tua, Sabtu (23/4).

Dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Wafa, lembaga tersebut mengatakan, pasukan Israel mempersempit ruang gerak jamaahnya dengan mendirikan pos pemeriksaan di gang-gang Kota Tua dan semua jalan menuju Christian Quarter.

“Perilaku polisi pendudukan datang sebagai balas dendam setelah penolakan di Mahkamah Agung yang mewajibkan polisi secara bebas mengizinkan para jamaah tanpa hambatan ke Kota Tua,” bunyi pernyataan itu.

Arab Ortodoks menekankan, izin polisi dengan stempel pendudukan adalah campur tangan terang-terangan dalam urusan gereja.

Penggunaan kekuatan berlebihan polisi pendudukan bertujuan untuk membatasi pergerakan dan mencegah perayaan.

Baca Juga:  UEA Datangkan Investor ke Jakarta, Targetkan Nilai Perdagangan Nonmigas Rp159 T

Hal tersebut melanggar hak asasi manusia yang paling mendasar yaitu kebebasan beribadah dan pelanggarannya terhadap Undang-Undang Internasional Hak Asasi Manusia.

Kepala Klub Ortodoks Arab di Yerusalem, Musa Jarjoui menekankan, perayaan di Kota Tua dan gereja-gerejanya adalah warisan budaya yang khas dan warisan budaya yang tidak dapat diabaikan.

“Praktik-praktik ini mengarah untuk penghapusan kebebasan bergerak dan hak bergerak orang Palestina dalam beribadah di Kota Tua, di mana semua sekte dan semua bangsa dari seluruh dunia berkumpul di tempat suci ini,” kaya Musa. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.