BNPB: Asap Karhutla Tidak Sampai Negara Tetangga

Jakarta, MINA – Kebakaran hutan dan lahan () masih terjadi di beberapa tempat di Pulau dan .

Hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) per Sabtu (7/9), terdeteksi lintas batas atau transboundary haze di wilayah perbatasan antara Kalimantan Barat (Kalbar) dan Serawak-.

“Terlihat juga bahwa banyak hotspot karhutla di wilayah perbatasan Kalbar maupun Serawak-Malaysia. Sementara untuk wilayah dan Semenanjung Malaysia tidak terdeteksi transboundary haze dari Sumatera,” ujar Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya, Ahad (8/9).

Pantauan titik api kategori sedang dan tinggi pada Sabtu (7/9) pukul 07.00 WIB di 6 provinsi prioritas tercatat, Riau terdapat 201 titik, Jambi 84 titik, Sumatera Selatan (Sumsel) 126 titik, Kalimantan Barat (Kalbar) 660 titik, Kalimantan Tengah (Kalteng) 482 titik dan Kalimantan Selatan (Kalsel) 46 titik.

Jumlah hotspot terbanyak di wilayah Kalbar yang menunjukkan kondisi karhutla menyebabkan asap sampai ke perbatasan Serawak, Malaysia. Kabut asap juga menimbulkan jarak pandang pendek sehingga penerbangan pesawat beberapa bandara di Kalteng terganggu.

Sementara pantauan titik panas oleh LAPAN pada Ahad (8/9) pukul 07.00 WIB, kondisi titik panas di Riau tercatat 85 titik, Jambi 127 titik, Sumsel 52 titik, Kalbar 782 titik, Kalteng 544 titik dan Kalsel 66 titik.

“Titik panas masih banyak terlihat di Kalbar dan Kalteng. Kondisi ini menyebabkan kabut asap yang mengganggu penduduk dan penerbangan. Kemungkinan juga dapat menimbulkan transboundary haze ke perbatasan Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia,” ujarnya.

BNPB dan Pemerintah Daerah setempat masih bekerja keras untuk memadamkan karhutla yang masih terjadi. Untuk 6 Provinsi prioritas, BNPB menerjunkan 9.072 personel untuk patroli, sosialisasi dan pemadaman darat.

“Selain itu dikerahkan 37 pesawat untuk water bombing dan patroli. Bahkan untuk Provinsi Riau, dikerahkan pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan,” katanya. (L/R06/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.