CEO Kaspersky: Sepertiga Pengguna Komputer Saudi Jadi Sasaran Penjahat Dunia Maya 2022

Riyadh, ibu kota Arab Saudi. (Foto: adznano3/shutterstock.com)

Riyadh, MINA – Perusahaan di Arab Saudi dan secara global harus dibuat untuk membuktikan bahwa mereka memiliki pertahanan dunia maya terkini, menurut CEO perusahaan keamanan digital terkemuka yang mengungkapkan dalam sebuah penelitian bahwa sepertiga pengguna komputer di Kerajaan menjadi sasaran penjahat dunia maya pada 2022.

Eugene Kaspersky, CEO dan salah satu pendiri Kaspersky, sebuah perusahaan keamanan IT dengan 4.000 karyawan, mengatakan kepada Arab News dalam sebuah wawancara eksklusif, pemerintah harus memperkenalkan peraturan untuk sistem dan mewajibkan bisnis untuk mematuhi pedoman terkait dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan untuk peraturan bahaya kebakaran.

Komentarnya muncul setelah penelitian oleh perusahaannya menunjukkan bahwa sejak Januari tahun ini, sebanyak sepertiga pengguna di wilayah Timur Tengah, Turkiye, dan Afrika terpengaruh oleh ancaman online dan offline.

Ancaman offline adalah malware yang tersebar di jaringan lokal melalui USB atau sarana offline lainnya, sedangkan ancaman online adalah malware atau penipuan yang menggunakan Web.

Arab Saudi menempati peringkat ketiga di wilayah tersebut, dengan 33,3 persen pengguna menghadapi masalah tersebut, didahului oleh Qatar sebesar 39,8 persen dan Bahrain sebesar 36,5 persen.

Dalam hal ancaman offline, Arab Saudi memiliki jumlah terendah dengan 32 persen pengguna yang terpengaruh. Sedangkan Mesir, Qatar, dan Yordania memiliki angka tertinggi dengan masing-masing 42,4 persen, 33,9 persen, dan 33,2 persen.

Industri infrastruktur kritis seperti manufaktur, minyak dan pertambangan, dan bahan kimia ditandai menghadapi serangan yang semakin ditargetkan, dengan data Kaspersky menunjukkan bahwa 43 persen komputer industri menjadi sasaran di wilayah META dalam tiga kuartal pertama tahun ini.

Menanggapi penelitian tersebut, Kaspersky menyerukan agar keamanan siber ditambahkan ke indikator kinerja utama perusahaan milik publik dan swasta.

“Dua puluh lima tahun yang lalu, komputer adalah mesin ketik, kemudian menjadi bagian dari prosedur bisnis dan sekarang menjadi bagian dari manajemen infrastruktur sehingga dunia maya menjadi semakin terintegrasi ke dalam semua yang kita miliki. Kami menjadi semakin bergantung pada teknologi siber,” katanya.

“Pemerintah harus bertanggung jawab untuk memperkenalkan peraturan untuk sistem dunia maya yang serupa dengan peraturan yang diterapkan pada sistem lain seperti alarm kebakaran, konstruksi, fasilitas perkotaan, dll., di mana perusahaan diharapkan untuk mengikuti standar atau menerima hukuman jika gagal melakukannya,” tambahnya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.